Our Love chap 8 [END]

Author : Choi Yoo Rin
Main Cast : Cho Kyuhyun, Kim Seohyun, Lee Young Im, Lee Sungmin, Lee Sunny
Support cast : temuin sendiri ya 😛
Genre : romance, family, friendship
Length : chapter
Rating : 13+

waaahhh. . . .ga nyangka author kalo ff Our Love ini udah chapter akhir. . .terima kasih buat dukungan readers (ga bisa nyebutin satu-satu) , juga buat admin di sini, terutama admin zyzy yang udah bantu dari awal sampe aku bisa seperti sekarang.. .jeongmal gomawo #bow 🙂
saya mau cerita dikit, ide cerita Our Love ini sudah saya buat sejak SMP (4 tahun yg lalu) berupa cerpen dan cast nya indonesia.. Itu sebelum saya mengenal yang namanya FF. Dan perlu diketahui ide cerita Our Love MURNI IDE SAYA, DARI OTAK SAYA, IMAJINASI SAYA SENDIRI.. Jika ada kemiripan cerita mungkin itu kebetulan..
Ya sudah sepertinya saya sudah terlalu panjang cuap-cuapnya. .happy reading 🙂

+++++++++++++++++++

Author POV
Kyuhyun lantas memeluk Seohyun. Cukup lama. Setelah dirasa istrinya tenang dan tidak ada lagi suara isakan, Kyuhyun melepas pelukannya. Ia hapus sisa air mata di pipi Seohyun dengan ibu jarinya.

“Ada apa?” tanya Kyuhyun lembut. Ia tatap dalam kedua bola mata Seohyun. Seohyun menggeleng lemah. Ia tak mau Kyuhyun tau jika ia menangis karena merasa bersalah pada Young Im. Tak mungkin juga kan jika Seohyun mengaku ia sedikit menyesali perbuatannya semalam. Kyuhyun adalah suaminya, sudah sewajarnya ia melayani suaminya.

“Aku kangen appa dan eommaku.” Ya, alasan itu yang Seohyun gunakan.

“Kau boleh menemui mereka. Kalau kau mau, kau bisa menginap dirumah appa dan eomma Kim.”

“Aniya. .aku tidak akan menginap.”

“Baiklah terserah kau saja.”

“Ya sudah aku mau mandi dulu oppa. Setelah itu akan kubuatkan sarapan untukmu.” Seohyun beranjak bangun dan masuk ke kamar mandi.

oO~Oo

“Jadi kalian sudah memutuskannya?” tanya dokter Hwang pada Seohyun dan Sunny.

“Ne dokter. Kami sudah memutuskan jika kami bersedia menjalani bakti dinas dalam waktu dekat.” jawab Sunny.

“Kalian sudah tau dimana tempatnya?”

“Desa Yangdong Profinsi Gyeongju.” timpal Seohyun.

“Baiklah. Lusa kalian bisa berangkat. Oya, nanti ada minibus yang akan mengangkut kalian ke tempat bakti dinas.”

“Oh, ne.. Gamsahamnida dokter.” ucap Seohyun.

“Cheonma.”

“Baiklah kami permisi dulu dok.” Sunny dan Seohyun beranjak berdiri.

“Ne, silahkan.”

mereka membungkukkan badan pada dokter Hwang sebelum keluar.
“Sunny-ah, aku keluar dulu ya. Mau ke rumah appa dan eomma.”
pamit Seohyun setelah mereka keluar dari ruangan dokter Hwang.

“Oh ne Seo. Hati-hati ya. Salam pada ahjussi dan ahjumma Kim.”

“Ne, nanti aku sampaikan. Annyeong~”

Seohyun dan Sunny berpisah arah. Seohyun berjalan ke luar rumah sakit lalu mengambil mobilnya.
Author POV END

Kyuhyun POV
Tok tok tok. .

“Masuklah.” kataku masih tetap menatap laptop di depanku. Ku alihkan sebentar pandanganku untuk melihat siapa yang masuk.

“Hyung.”

“Kau masih sibuk?”

“Ani, hanya tinggal memeriksa kembali laporan yang masuk saja. Wae?”

“Bagaimana Young Im?”
sudah kuduga. Sungmin hyung kemari pasti menanyakan Young Im.

“Dia masih di rumah appa dan eomma Lee.”

“Kyu, harusnya kau bi-”

“Ne hyung, arraseo. Aku tau aku salah. Tidak seharusnya aku berbohong. Harusnya aku bisa jujur pada kedua istriku.” aku memotong ucapan Sungmin hyung.

“Aku lelah hyung, lelah hati dan pikiran. Tidak mudah untuk memiliki 2 istri. Apalagi Seohyun akan keluar kota untuk menjalani bakti djnas. Aku merasa bukan suami yang baik untuk mereka.”

“Tuhan pasti punya rencana tersendiri dibalik semua ini. Jalani saja semua seperti air mengalir. Ikuti apa kata hatimu.”

“Mianhae hyung, aku sudah mengecewakanmu.” aku menundukkan kepalaku.

“Gwaenchana. Aku yakin, kau bisa mengatasi semuanya.” aku mendongak menatap hyung. Ia tersenyum padaku.

“Gomawo hyung.” aku balas tersenyum padanya.

“O iya, aku mau keluar untuk makan siang. Kau mau ikut?”

“Andwae hyung. Aku akan ke rumah appa Lee.”

“Baiklah. Aku permisi dulu.”

Sungmin hyung berdiri lalu keluar dari ruanganku.

“Tuhan. . .lancarkanlah semuanya” gumamku sambil menutup laptop dan membereskan semua berkas-berkas yang ada dimejaku sebelum keluar.
Kyuhyun POV END

Seohyun POV
Ting tong. . . . Aku memencet bel rumah orang tuaku.
Ceklek.

“Nona Seohyun, kenapa tidak langsung masuk saja?” tanya bibi Nam

“Tidak sopan bi.”

“Nona ini. . .ya sudah kajja masuk! Mau saya buatkan minum apa nona?”

“Terserah bibi saja.”

“Baiklah, tunggu sebentar ya Nona.”

“Ne.”
setelah bibi Nam ke dapur, aku melihat-lihat rumah ini. Lama aku tidak kesini. Lantas ku putuskan untuk naik menuju kamarku dulu.
Aku buka pintunya. Tak ada yang berubah pada kamarku. Baunya pun masih tetap sama. Wangi kesukaanku, lavender.
Ku buka lemari bajuku, mencari sesuatu di antara tumpukan baju.
“Ini dia.” gumamku setelah menemukannya. Sebuah buku diary. Sebelumnya, aku mengambil kunci diary itu di dalam dompetku.
Setelah membukanya, ku baca lembar demi lembar tulisan-tulisanku dulu. Mataku terpaku pada lembaran yang berisikan curahan hatiku saat pertama kali bertemu Kyuhyun di SMA dulu. Di bawah tulisan itu ada sebuah gambar berbentuk hati, aku sendiri yang membuatnya.

“Seohyun. .” ku alihkan pandanganku. Ternyata eomma yang memanggilku.

“Eomma. .” aku segera menutup diaryku lantas memasukkannya ke dalam tas.

“Sudah lama? Kenapa tidak langsung menemui eomma?” tanya eomma sambil berjalan menghampiriku.

“Eomma, bogoshipo.” aku langsung menghambur ke dalam pelukan eomma. Eomma membalas pelukanku dan membelai rambutku. Tanpa terasa air mataku sudah keluar membasahi pipiku. Aku bingung menangis karena apa. Karena diary tadi atau karena sudah lama tidak bertemu eomma.

“Hyunie. . . .kau menangis?” tanya eomma, kemudian melepaskan pelukanku dan menatapku. Aku tidak menjawab pertanyaan eomma.

“Ya sudah ayo kita duduk di belakang. Ada appa disana.”
aku hanya menurut saja.

“Yeobo, lihatlah siapa yang datang.” kata eomma pada appa.
Appa belum melihatku karena asyik bermain(?) dengan ikan-ikan kesayangannya di pinggir kolam ikan kecil.

“Memangnya siapa?” tanya appa tanpa mengalihkan pandangannya.

“Appa.” seruku.
Seketika appa menoleh padaku.

“Hyunie. . .” beliau langsung mendekat ke arahku dan memelukku.

“Bogoshipo appa. .”

“Nado sayang . .”

“Sudah yeobo, biarkan Seohyun duduk dulu.
Eomma menyuruhku duduk di gazebo dekat kolam ikan.

“Ini Hyunie minuman kamu. Tadi eomma yang menyuruh bibi Nam meletakkannya disini. Minumlah dulu!”

“Ne eomma.”
aku meminum jus ku. Udara Seoul sekarang memang sangat panas.

“Kau datang sendiri Hyunie?” tanya appa setelah aku meletakkan gelas yang sudah tinggal setengah isinya.

“Nde??”

“Kyuhyun tidak ikut?”

“Pekerjaannya di kantor masih banyak appa. Aku tidak mau merepotkannya.” Jawabku

“Eomma bangga padamu Hyunie… kau istri yang pengertian”

“Siapa dulu, anaknya appa….” appaku berkata dengan bangganya

“Anak eomma juga!!” eomma tidak mau kalah

“Ne, ne… aku anak  appa dan eomma” aku memeluk mereka #bayangin teletubbies *plakk*

“Emmm…..appa, eomma, ada yang mau aku bicarakan.” Kataku setelah melepas pelukan kami. Appa dan eomma menatapku intens.

“Aku . . . . .. mau pamit pada kalian. Mau tidak mau kalian wajib menyetujuinya.”

“Sebenarnya apa maksudmu Hyunie?”

“Kau mau pamit, memangnya mau kemana ??” tanya appa dan eomma bergantian

“Aku akan menjalani bakti dinas di luar kota selama 3 bulan.” Ku lihat appa tersenyum sedangkan eomma terlihat sedih.

“Kapan kau berangkat?” tanya eomma

“Lusa eomma.. eee kalian masih bisa mengunjungiku kok kalau kangen.”

“Yeobo…sudahlah. hanya 3 bulan. Kita masih bisa mengunjungi Seohyun jika sewaktu-waktu kau rindu.” Appa mencoba meyakinkan eomma

“Eomma…..jebal…..”

“Hhhhhh baiklah, eomma ijinkan. Tapi kau harus bisa menjaga dirimu, jangan telat makan, minum vitamin, jangan terlalu lelah. Arra!”

“Ne, arraseo eomma.”

Aku melihat jam tanganku.

“Eomma, appa, sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit.”

“padahal baru sebentar Hyunie, kenapa cepat sekali…” gerutu eomma

“Eomma……..ini sudah kewajibanku.”

“Baiklah…baiklah.”

“Oiya appa, eomma, ada salam dari Sunny..”

“oo… ne, sampaikan salam balik kami ya” pesan appa

“Ne, appa. Ya sudah aku pamit.”

“Hati-hati Hyunie…”

“Ne eomma, annyeong.” Aku mencium pipi appa dan eomma sebelum pergi.

Seohyun POV END

oO~Oo

  Young Im POV

“Aw..” aku meringis pelan sambil memegang perutku. Sakit itu, sakit yang dulu ku rasakan, kini datang lagi. Tuhan jangan sekarang……. biarkan bayiku dapat lahir kedunia dengan selamat’

Tok tok tok….

“Chagi…gwaenchana?” tanya Kyuhyun oppa. Ya, aku sekarang berada di dalam kamar mandi rumahku dan Kyuhyun oppa. Tadi siang ia kembali membujukku untuk pulang bersamanya. Dan yah, akhirnya aku mau. Setelah ku pikir-pikir tidak baik juga aku meninggalkan Kyuhyun oppa berdua dengan Seohyun terlalu lama.

“Ne oppa, gwaenchana.” Jawabku

“Apakah kau masih lama di dalam?”

Ceklek. Ku buka pintu kamar mandinya.

“Sudah saatnya makan malam. Kajja kita turun.” Kyuhyun oppa hendak menggandeng tanganku

“Andwae. Aku mau makan di kamr ini saja oppa.”

“Baiklah. Kau tunggu di sini. Aku akan mengambilkan makanan untukmu.”

Setelah Kyuhyun oppa keluar. Aku duduk di ranjang dan menyenderkan punggungku di sandaran tempat tidur. Aku masih malas untuk semeja makan dengan Seohyun.

Ceklek, Kyuhyun oppa datang membawa makanan untukku. Ia menghampiriku dengan senyum yang terus mengembang dibibirnya.

“Oppa, kau kenapa?” tanyaku keheranan

“Ani, gwaenchanayo..” jawabnya sambil duduk di sebelahku. “Ayo, aku suapi!”

Aku mebuka mulutku. Aku senang dengan sikap Kyuhyun oppa. Ia sudah kembali seperti Kyuhyun oppa yang dulu.

Young Im POV END

Sunny POV

Aku kembali merapatkan mantelku. Udara dingin di malam hari ini benar-benar menusuk kulitku. Entahlah, suhu sekarang semakin tidak teratur. Siang hari begitu panas dan malamnya sangat dingin.

“Pakailah ini.” Kata Sungmin oppa sambil memakaikan jaketnya padaku. Ya, aku sekarang sedang jalan-jalan dengan Sungmin oppa di taman kota.

“Tidak usah oppa. Oppa pakai saja jaket oppa. Aku sudah pakai mantel.” Tolakku.

Ku lepas jaket Sungmin oppa lantas ku pakaikan kembali padanya.

“Mianhae…karena aku meminta bertemu malam-malam begini.

“Gwaenchana oppa..”

“Itu ada bangku. Kajja kita duduk di situ saja.” Kemudian ia menggandeng tanganku.

“Jadi lusa kau berangkat?” tanya Sungmin oppa setelah kami duduk di salah satu bangku yang ada di taman ini.

“Ne, oppa.” Jawabku singkat. Ku lihat Sungmin oppa, ia hanya menayap lurus kedepan. Tiba-tiba ia menoleh padaku. Kami saling tatap cukup lama. Kemudian ia tersenyum padaku.

“Oppa masih bisa mengunjungiku kapan pun oppa mau.”

“Sepertinya aku akan sangat sibuk.”

“Oppa…” aku mecubit pinggangnya pelan

“Aw… appo chagi”

“Habisnya oppa, keterlaluan!” aku mengerucutkan bibirku.

“Mianhae… aku hanya bercanda.” Katanya. Tiba-tiba ia mendekatkan dirinya padaku lantas merangkulku.

“Kalau seperti ini kan hangat.”

Aku tak menjawab. Ku senderkan kepalaku di bahunya. Nyaman. Itu yang aku rasakan. Ku pejamkan mataku. Tuhan… aku sudah benar-benar mencintainya. Jika memang dia yang Kau takdirkan untukku, buatlah kami sabar dalam menghadapi cobaan yang Kau berikan. Kuatkanlah hati kami..

Sunny POV END

Author POV

Pagi ini Seohyun sengaja bangun lebih awal. Ia ingin memasak untuk sarapan. Apalagi Young Im sudah pulang.

“Selesai” gumamnya setelah meletakkan masakannya di meja makan.

“Eh oppa, Young, ayo duduk kita sarapan.” Sapa Seohyun saat melihat Kyuhyun dan Young Im turun dari tangga. Tak lupa, ia sunggingkan senyum termanisnya pada Young Im. Tetapi Young Im hanya menatapnya datar. ‘Mungkin Young Im masih marah padanya’ itu yang ia pikirkan saat ini.

Seohyun hendak mengambilkan nasi untuk Kyuhyun tapi Young Im mencegahnya.

“Biar aku saja.” Kata Young Im.

Keheningan menyelimuti acara sarapn mereka.

“Chagi…apa kau tidak ingin melakukan USG??” tanya Kyuhyun oppa pada Young Im.

“Tidak perlu oppa. Biar menjadi kejutan saja..” Young Im tersenyum pada Kyuhyun.

“Young-ah, nanti kau ada waktu untuk makan siang denganku?” Seohyun mencoba menghangatkan suasana antara dirinya dan Young Im.

“Berdua??” tanya Young Im balik

“Ne”

Young Im tak langsung menjawab. Ia menoleh pada Kyuhyun. Kyuhyun menganggukpelan seolah memberi isyarat agar Young Im mau.

“Baiklah.” Jawab Young Im akhirnya.

Seohyun tersenyum lega. Ia berharap pertemuannya nanti berdua dengan Young Im akan dapat merubah sikap Young Im padanya.

Drrtt….drrttt….handphone Seohyun bergetar, ada sebuah pesan dari Sunny.

From : Sunny

Seohyun-ah, aku sudah di rumah sakit. Kau berangkat jam berapa?? Kalau bisa kau secepatnya berangkat. Akan ada pertemuan untuk dokter-dokter yang akan menjalani  bakti dinas di rumah sakit.

Seohyun langsung mengetik beberapa kata untuk membalas pesan Sunny.

To : Sunny

Ne, aku akan segera berangkat. Gomawo untuk infonya J.

“Emm…oppa, Young, aku berangkat dulu ya.” Pamit Seohyun.

“Ne, hati-hati.” Pesan Kyuhyun. Kyuhyun menoleh pada Young Im. Young Im hanya diam saja.

Sebenarnya Kyuhyun ingin bertanya pada Young Im apakah ia masih marah pada Seohyun, tapi Kyuhyun urungkan niatnya tersebut. Semenjak Young Im hamil, ia sangat sensitif. Apalagi semenjak kejadian kemarin lusa, Kyuhyun sangat menjaga ucapannya agar tidak menyinggung Young Im.

oO~Oo

  “Sunny-ah mianhae, siang ini aku tidak bisa menemanimu untuk makan siang. Aku akan makan siang dengan Young Im.” Kata Seohyun saat ia dan dokter Sunny berjalan di koridor rumah sakit setelah menghadiri pertemuan yang membahas masalah bakti dinas.

“Gwaenchana Seohyun-ah. Aku makan di kantin rumah sakit saja. Lagipula aku sedang tidak ingin makan diluar.”

“Gomawo Sunny-ah.”

“Ne, cheonma. Eh tunggu! Kau bilang akan makan siang dengan Young Im? Kalian sudah baikan?”

“Belum juga sih. Dia masih cuek terhadapku. Maka dari itu nanti siang aku ingin semuanya clear.”

“Oo…aku doakan semoga kalian akur lagi.”

“Ne,amin.. gomawo J”

“Cheonma. Ya sudah aku kekantin dulu ya..”

“Oke.”

Setelah Sunny meninggalkan Seohyun, ia menuju keruangannya untuk meletakkan jas dokter sekaligus mengambil tasnya.

Author POV END

Kyuhyun POV

“Mwo?? Jinjja hyung?” tanyaku kaget. Sekarang aku sedang makan siang dengan Sungmin hyung di restoran depan kantor.

“Ne, Kyu. Aku tidak berbohong. Sunny sendiri yang bilang padaku kalau lusa mereka berangkat.”

“Tapi Seohyun kok belum bilang padaku ya Hyung.”

“Mungkin belum ada kesempatan dia untuk bilang padamu.”

Aku meminum jus ku sebelum melanjutkan pembicaraan.

“Kau benar hyung. Sejak kemarin sore, aku terus menemani Young Im. Tapi kenapa besok ia berangkat….aishhh”

“Justru jika mereka cepat melaksanakannya, maka mereka juga akan cepat pulangnya Kyu.” Sungmin hyung tersenyum penuh arti padaku.

“Tumben otakmu lancar hyung.”

Pletak!!

“Aw, appo hyung..” aku meringis sambil mengusap kepala ku yang baru saja menjadi sasaran(?) hyung.

“Rasakan :P”

“Aisshhh….” gerutuku

“Kyu..”

“Emmm” jawabku sambil tetap mengunyah makanan.

“Sepulang Sunny dari bakti dinas nanti, aku akan melamarnya.”

“Apa tidak terlalu cepat hyung?”

“Aniya… aku sudah memikirkan itu matang-matang Kyu. Dan kurasa Sunny lah yang Tuhan takdirkan untukku.”

“Terserah kau saja hyung. Aku hanya bisa mendukungmu. Dan semoga itu yang terbaik untukmu.”

“Hehe…ne gomawo.”

“Cheonma..”

Kyuhyun POV END

Seohyun POV

Sudah 15 menit aku menunggu Young Im di restoran ini. Ya, untungnya pekerjaanku di rumah sakit tidak terlalu banyak, jadi aku masih punya banyak waktu untuk menunggunya sekaligus nanti mengobrol dengannya.

5 menit berlalu, itu artinya sudah 210 menit aku menunggu. Young-ah, kenapa kau seperti ini?!! Jebal…. datanglah..

“Mian membuatmu menunggu lama!” akhirnya dia datang dan langsung duduk berhadapan denganku.

“Gwaenchana. Oya, kau mau pesan apa?”

“Terserah kau saja.”

“Oke.” Aku memanggil seorang pelayan dan memesan 2 porsi bibimbap dan 2 lemon tea.

“Emm…. young-ah sebenarnya ada yang mau aku bicarakan padamu. Ini mengenai kita.” Aku membuka pembicaraan.

“Kita? Maksudmu??”

Aku tau dia hanya pura-pura tidak mengerti. Tatapannya padaku seolah menyindir.

“Young-ah, jebal. Jangan seperti ini. Aku ingin hubungan kita seperti dulu lagi. Aku tidak ingin ada permusuhan diantara kita.” Aku memberi jeda pembicaraanku. Dia masih tetap diam.

“Maafkan aku.” Lega, itu yang ku rasakan setelah mengucapkan kata itu pada Young Im.

“Maaf, jika karenaku kau merasa dinomorduakan oleh Kyuhyun. Maaf, karena kedekatanku dengan Kyuhyun membuatmu sakit hati, dan maaf jika kehadiranku di tengah-tengah keluargamu membuatmu tudak nyaman.” Aku berhenti karena ada pelayan yang mengantar pesanan makanan kami.

“Gomawo” ucapku tersenyum pada pelayan itu.

“Ne, cheonma.”

“Young-ah, aku ingat. Bahkan selalu ingat kalau pernikahanku dengan Kyuhyun tidak didasari oleh cinta. Dan aku cukup tau diri tentang posisiku. Aku siap, kapanpun kau ingin kami bercerai.” Setelah mengucapkan kalimat terakhir itu hatiku sebenarnya sakit. Mataku memanas. Tapi aku terus mencoba menahan agar air mataku tidak keluar. Kulihat Young Im sedikit tersentak kaget dengan ucapanku.

“Aku hanya ingin persahabatan kita seperti dulu lagi. Tidak ada marah, tidak ada dendam.” Aku menatapnya sendu. Tuhan…jebal, bukalah hatinya agar ia mau memaafkanku..

“Baiklah jika itu maumu.”

Aku tersenyum lega mendengar jawabannya..

“Kajja kita makan dulu!” ajakku. Kemudian kami makan, sesekali aku mengajaknya ngobrol tentang hal-hal yang tidak terlalu pribadi… ya, mencoba menghangatkan suasana.

Seohyun POV END

Author POV

Pagi ini Kyuhyun mengantarkan Seohyun ke rumah sakit sebelum berangkat bakti dinas. Ya, dokter-dokter yang akan menjalani bakti dinas berkumpul terlebih dahulu di rumah sakit.

“Oppa…. aku pamit dulu ya.. jaga Young Im, kandungannya sudah hampir 8 bulan. Jangan terlalu sibuk bekerja.” Pesan Seohyun sebelum berangkat.

Kyuhyun menghembuskan nafas berat, sebenarnya ia tidak rela mengijinkan Seohyun bakti dinas sekarang. Tapi, mau tidak mau ia harus tetap mengijinkannya.

“Ne, ne… kau juga jaga kesehatanmu disana. Jangan terlalu sibuk.. dan sering-sering memberi kabar padaku.”

“ne, akan ku usahakan oppa.”

“Hyunie…ingat pesan eomma ya..” Ny. Kim dan Tn. Kim juga datang.

“Ne, eomma. Selalu aku ingat.”

Setelah mencium pipi dan memeluk kedua orang tuanya, Seohyun juga memeluk Kyuhyun. Ah, tidak. Tapi Kyuhyun yang memeluk Seohyun dahulu.

“Oppaaa…” tegur Seohyun karena Kyuhyun memeluknya terlalu lama. Walaupun tidak ada Young Im tapi Seohyun tetap malu menunjukkan kemesraannya di depan umum.

Dengan berat hati Kyuhyun melepas pelukannya. Ia tatap istrinya yang masuk ke dalam mobil bersama beberapa dokter lain. Tak lama mobil itu mulai melaju. Kyuhyun masih memandangi mobil itu hingga Sungmin menyadarkannya(?).

“Hoy…. dia pasti kembali kok.”

Kyuhyun tak merespon. Sebelum pergi ia berpamitan pada mertuanya.

oO~Oo

“Minho-ssi, kau juga bakti dinas di sini?” tanya Seohyun. Ia dan Sunny sudah sampai di tempat bakti dinas. Di sana ia bertemu dengan Minho.

“Ne, sebenarnya aku belum mendapat surat panggilan. Tapi karena seseorang, aku jadi melaksanakannya lebih awal saja.”

“Minho-ssi, ingat! Seohyun sudah ada yang punya..” Sunny angkat bicara. Mendengar itu Minho terkekeh.. tiba-tiba seorang yeoja menghampiri mereka bertiga.

“Oppa, kajja kita kesana.” Ajak yeoja itu pada Minho.

“Ah ia. Chagi kenalkan mereka Seohyun dan Sunny sahabatku.”

“Annyeong haseyo, joneun Yuri imnida.” Yeoja itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

“Seohyun imnida.” Balas Seohyun.

“Sunny imnida.”

“Karena Yuri ini aku ikut bakti dinas. Dia, yeojachinguku.”

Sunny dan Seohyun sedikit kaget, karena selama ini yang mereka tau Minho belum mempunyai kekasih.

“Sudah berapa lama kalian membina hubungan??” tanya Sunny penasaran.

“Sekitar 1 tahun. “ jawab Yuri. Seohyun merasa ikut senang dengan berita itu.

“Kajja oppa kesana.” Ajak Yuri(lagi).

“Ee.. seohyun-ah, Sunny-ah, kami duluan ya. Semoga kalian betah 3 bulan disini.”

“Ne Minho-ssi.” Jawab Seohyun tersenyum.

“Ahhh, aku malu Seo pada Minho.. aku kira yang dimaksud Minho itu kau. Ternyata bukan.”

“Mangkanya, dengarkan dulu orang selesai bicara.”

“Aisshh…”

Seohyun meninggalkan Sunny yang masih menggerutu tak jelas.

oO~Oo

Sudah 2 bulan Seohyun menjalani bakti dinas. Kyuhyun dan kedua orang tuanya juga selalu mengunjunginya. Tapi sudah sebulan ini Kyuhyun tidak pernah mengunjunginya. Mungkin Kyuhyun mengurusi Young Im, mengingat bulan-bulan ini Young Im akan melahirkan.

“emmhhh…perutku..” Seohyun segera berlari ke kamar mandi karena merasa ada yang tidak beres dengan perutnya.

“Hueekk…huueekkk…” ia memuntahkan makanan yang ia makan tadi pagi.

“Seo…kau kenapa?” Sunny menghampirinya. Ia pijat-pijat tengkuk Seohyun.

“Molla… tiba-tiba perutku terasa mual.” Sunny diam, mencoba mencerna(?) jawaban Seohyun.

“Jakkaman. Apa kau masih datang bulan?” tanya Sunny. *nih Sunny naluri kedokterannya mulai muncul*

“Emmm…..” seohyun mencoba mengingat. Tiba-tiba Seohyun menepuk jidatnya.

“Aisshh… Sunny-ah, sudah 2 bulan ini aku tidak datang bulan. Otokhae??” Seohyun terlihat khawatir.

“Kau ini Seo, pabbo atau bagaimana. Ya jelas kalau begitu kau hamil.”

“Aishh…. ahhhhh andwae, andwae….”

Pletak. Sunny menjitak kepala Seohyun. “Kau ini bagaimana sih. Harusnya kau senang karena hamil.”

“Ishhh…appo” Seohyun mengusap kepalanya.

“Telepon Kyuhyun sekarang. Beri tau tentang kehamilanmu.”

“Andwae. Akuuu belum siap memberi tau nya.”

“Cho Seohyun, dia itu suamimu. Sudah sewajarnya dia tau mengenai kehamilanmu. Atau aku yang akan memberi taukannya.”

“Jangan Sunny-ah.. jebal… jangan beritau siapapun tentang ini. Aku janji nanti kalau waktunya sudah tepat akan ku beritau semuanya.” Seohyun memohon sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.

“hhhhhh……. baiklah. Tapi kau harus benar-benar memberitau orang-orang, terutama Kyuhyun.”

“Ne, ne arraseo.”

“Hah, yasudah aku mau kembali tugas dulu. Kau tidak apa aku tinggal?”

“Gwaenchana kau kembalilah. 1 jam lagi aku akan menyusulmu.”

“Baiklah.”

Setelah Sunny pergi, Seohyun mengusap perutnya. Senyum mengembang di bibirnya.

“Aegiya…. sabar ya… appa mu masih belum saatnya tau tentang kehadiranmu di perut eomma.. mianhae..”

oO~Oo

Sementara itu @Kyuhyun’s House

“Oppa….perutku…. perutku sakit sekali….” Young Im yang baru selesai sarapan dengan Kyuhyun tiba-tiba merasa perutnya mulas.

“Chagi, tahan sebentar,, bersabarlah. Aku akan membawamu ke rumah sakit.” Tanpa babibu, Kyuhyun langsung membopong istrinya itu menuju mobil dan segera ke rumah sakit. Semenjak kehamilan Young Im memasuki bulan ke 9, Kyuhyun sudah mengambil cuti. Dan sejak saat itu Kyuhyun juga tidak punya waktu untuk mengunjungi Seohyun.

“Oooppppaaaaaaaaaaaaaaaaa sssaaaakkiiiiiitttttttttt…………………” Young Im terus berteriak di dalam mobil, membuat Kyuhyun semakin bingung.

“Bertahanlah chagi… sebentar lagi kita sampai di rumah sakit… jebal, bertahanlah demi anak kita.”

Young Im merasa sakit luar biasa, ia merasa sakit yang dulu pernah ia rasakan kini datang lagi. Bahkan lebih mendominasi dari rasa mulas wanita yang akan melahirkan.. tanpa ia sadari air matanya mulai mengalir.

Sesampainya di rumah sakit, Kyuhyun kembali membopong istrinya. Ya, Kyuhyun membawa istrinya ke rumah sakit biasa Seohyun bekerja.

“Kyuhyun-ssi, tunggulah di luar!” perintah dokter Hwang yang kini akan menangani proses persalinan Young Im.

Kyuhyun segera menghubungi mertuanya. Tak lama, Tn. dan Ny. Lee beserta Sungmin dan ibunya datang kerumah sakit.

Ceklek, dokter Hwang keluar. “Kyuhyun-ssi, istri anda bersikeras untuk melahirkan secara normal. Padahal keadaannya tidak memungkinkan. Anda masuklah, bujuklah istri anda agar mau operasi saja.” Kyuhyun mengikuti dokter Hwang masuk ke ruang bersalin Young Im. Di sana Young Im terbaring lemah.

“Chagi…. operasi saja ya… jebal, aku ingin kalian, kau dan bayi kita selamat. Apapun prosesnya sama saja chagi, asalkan kalian baik-baik saja.”

Young Im menggeleng. “Oppa….ku mohon, penuhi permintaanku untuk melahirkan secara normal… anggap ini permintaan terakhirku. Jebal….”

Kyuhyun tak langsung menjawab, ia menoleh pada dokter Hwang dan akhirnya dokter Hwang mengangguk pasrah.

“Aku janji oppa, dokter, akan berusaha semaksimal mungkin.”

Akhirnya Young Im melahirkan secara normal dengan di dampingi Kyuhyun.

oooOOO~OOOooo

Kyuhyun menatap nanar gundukan tanah di depannya sambil menggendong bayi mungil perempuan. Seohyun yang ada di sebelahnya hanya bisa mengusap punggung suaminya itu, mencoba sekedar menenangkan.

Flashback On

“Oppa….maafkan aku. Maaf atas semua sikapku yang keterlaluan padamu dan Seohyun. Sampaikan maafku pada nya.” Ucap Young Im lirih. Ia baru saja melahirkan secara normal. Ia melahirkan bayi perempuan.

“Ne, chagi, kau tidak perlu minta maaf. Tidak ada yang salah.”

“Oppa…. ini gendonglah putri kita.” Kyuhyun menurut. Ia gendong putrinya.

“Oppa…aku sudah tidak kuat jika harus terus menahan penyakitku. Aku bahagia karena telah memberimu seorang putri dan melahirkannya secara normal. Setidaknya walaupun nanti aku telah tiada, masih ada pengikat diantara kita yaitu anak kita.”

“Kau ini bicara apa chagi… setelah ini kau pasti sembuh. Yakinlah.”

“Oppa… aku ingin anak kita di beri nama Cho Im Seo. Bagus kan oppa?? Ada nama kita bertiga, aku, kau dan Seohyun”

Kyuhyun tak merespon. Ia merasa ada yang tidak beres dengan Young Im.

“Chagi, biar aku panggilkan dokter Hwang ya..”

“Oppa… di sini saja.” Young Im menahan tangan Kyuhyun.

“Oppa, aku ingin tidur. Oppa jangan kemana-mana ya selama aku tidur.”

Tanpa mendengar jawaban dari suaminya, Young Im langsung perlahan menutup matanya. Kyuhyun menatapnya sedih. Tanpa Kyuhyun sadari, air matanya mulai keluar.

Kyuhyun genggam tangan Young Im.

“Selamat jalan chagi… semoga kau tenang di sana. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi suami yang  baik untukmu. Terimakasih telah memberiku putri kecil yang cantik sepertimu.”

Flashback End

 

“oppa, sudah jangan seperti ini. Kasihan Young Im. Relakan dia, supaya dia tenang.” Akhirnya Seohyun membuka suara. Matanya terlihat sangat merah setelah lama menangis.

Kyuhyun bangkit berdiri.

“Sini oppa, biar Im Seo aku yang gendong.” Kyuhyun menyerahkan Im Seo pada Seohyun.

oooOOO~OOOooo

Seminggu setelah pemakaman Young Im, Seohyun kembali ke Desa Yangdong untuk melaksanakan sisa bakti dinasnya. Ya, masa bakti dinas Seohyun masih kurang 1 bulan. Tapi ia belum memberitahukan pada Kyuhyun perihal kehamilannya. Ia bingung, haruskah ia katakan di saat Kyuhyun yang masih berduka..

 

1 bulan kemudian

Seohyun baru saja akan keluar dari tempatnya menginap selama bakti dinas dikejutkan dengan kehadiran Kyuhyun. Tiba-tiba Kyuhyun sudah ada di teras menggendong Im Seo.

“Oppa… aku kan tidak bilang ingin di jemput.”

“ Kau ini, 1 bulan kita tidak bertemu. Apa kau tidak kangen? Peluk atau cium kek. Malah di sambut dengan ucapan seperti itu.”

“Aku tidak kangen tuh pada oppa. Aku malah kangen pada Im Seo. Sini oppa, aku pengen menggendongnya.”

Kyuhyun semakin cemberut. Seohyun hanya terkekeh melihat wajah suaminya.

“Aku seharusnya marah padamu karena kau tidak mau jujur.” Kyuhyun pura-pura marah

Seohyun mengerutkan keningnya. “Memang aku tak jujur mengenai apa oppa?”

“Ini. Disini ada aegiya kan??” Tanya Kyuhyun sambil menunjuk perut istrinya.

“Da..darimana oppa tau??”

“Dari kita.” Muncullah Sunny dan Sungmin.

“Sudahlah Seo, Kyuhyun wajib tau tentang kehamilanmu.”

“Sebenarnya aku ingin oppa tau dariku sendiri, bukan  dari orang lain. Tapiii…. yasudahlah.”

“maafkan aku Hyunie,selama 3 bulan kehamilanmu aku tak ada untukmu. Kau sudah cukup menderita selama ini. Aku janji akan membahagiakanmu beserta Im Seo dan calon bayi kita.”

“Ne oppa..gwaenchana.”

“Ee…chagi, ada yang mau aku katakan padamu. Penting. Mumpung ada Kyuhyun dan Seohyun.” Ucap Sungmin dengan nada serius.

“Ne oppa katakan saja.”

“Hwaiting hyung!!” Kyuhyun memberi semangat. Sedangkan Sunny dan Seohyun masih bingung.

Sungmin menarik nafas dalam sebelum bicara. “Chagi……………”

Sungmin kembali diam.

“Will you marry me??” ucap Sungmin sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah marun yang di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian.

“Oppa…..” sunny mengeluarkan air mata bahagianya. Ia tak menyangka, Sungmin melamarnya sekarang.

“Ne oppa, I will.” Senyum Sungmin mulai merekah di bibirnya. Ia ambil cincinnya, dan memakaikannya di jari manis Sunny. Lantas Sungmin peluk yeoja yang sangat ia cintai itu.

Author POV END

Seohyun POV

Tuhan…. terimakasih atas segala kebehagiaan yang Kau takdirkan untukku. Terimaksih juga telah Kau takdirkan Kyuhyun untukku. Yang aku minta sekarang, tempatkanlah Young Im di tempat mulia, di sisimu. Aku yakin ia pasti bahagia di sana.

Young-ah, maafkan aku. Maaf aku tidak berada di sampingmu saat kamu membutuhkanku. Maaf……. dan terimakasih, karena kau aku bisa bersama Kyuhyun seperti sekarang. Aku yakin Kyuhyun adalah suami dan ayah yang terbaik di dunia ini. Aku janji akan merawat Im Seo dengan segala kasih sayangku.

END

 

Huaahhhhh akhirnya selesai juga Our Love.. mianhae readers, updatenya lama soalnya ngetiknya tergantung mood author. Dan kadang enak-enak lagi ngetik di laptop, ada aja gangguan yang bikin author terpaksa berhenti ngetik. Author juga baru masuk kuliah, mahasiswa baru lagi jadi ya bisa dibayangin sibuknya kayak apa. Ospek anak kuliah beda banget sama SMA apalagi SMP. Jadi mohon pengertiannya yahh.

Yah, author sadar, ini ff masih banyak kekurangan.. maklum, author masih awam di dunia ff.. dan, yang terakhir author ucapkan banyak-banyak terima kasih pada readers yang udah bersedia komen di setiap partnya. Mian, ga bisa nyebut satu-satu 😛 , kekeke…. dan untuk silent readers terimakasih juga udah bersedia mampir di wp ini meskipun tanpa meninggalkan jejak..

Pokoknya TERIMAKASIH BANYAK,JEONGMAL GOMAWOYO untuk semuanya 😀 J

31 pemikiran pada “Our Love chap 8 [END]

  1. walaupun young im nya meninggal seenggaknya dia udah sadar kalo dia salah sama seohyun eonni 🙂 semoga seokyu tambah bahagia dengan adanya bayi lagi nantinya ^^

  2. Akhirnya ada jg lanjutannya
    Happy end~
    2thumbs for you eonnie(y)(y)
    Young Im meninggal :’
    Akhirnya seokyu bahagia, haha kyu tau dri sunsun haha
    sungmin oppa akhirnya ngelamar sunny
    Ada minho-yuri ^^
    Eon buat sequelnya yah? Atau buat ff baru lgi

  3. wah akirnya ni ff publis hga,
    setelah lama di tunggu2,,,
    seo dan young im akhirnya baikan kembali,,,
    ya ampun kshan young im hrus meninggal,,,
    wah seo sedang mengandung anaknya kyu oppa,,,
    skrang keluarag seokyu bhgia bnget apalagi dengan adanya cho im seo,,
    walapun im seo bkan anaknya seo ,tpi seo selalu menyayanginnya,,,
    wah sungmin oppa melamar suuny,,,
    chingu cerit’a bgus bnget dan ok bnget,,,
    di tunggu ff slnjut’a dri mu,,,

  4. Huft akhirnya FF yang dinanti publish juga
    hehehehehe
    ya saeba salah kalo punya istri dua
    emang salah satu aharus ditiadakan agar clear smua
    hehehehehe
    kasihan jga ya seomma tpi untung happy ending.
    Si sunsun juga 🙂

  5. Happy ending dan seokyu mau punya aegi.campur2 seneng karena seokyu sama2 sedih karena young im meninggal ya wlw sikapnya agak ngeselin tp ya sudahlah yg penting seokyu bahagia

  6. Mianhe br baca skg,br buka blog ini lg 😀
    Ending yang adil utk Seo…
    Y ada senegnya jg sh Young Im udh tiada,gada lg yg musuhin Seo..
    Kl aja sikapnya ga over possesive ga mgk aku bete sm tokoh Young Im..
    Bruntunglah Young Im bersahabat dgn Seo yg bnr2 tulus sm dy..

  7. Aku ga bisa bayangin karakter young im disini. Dan kemistri antara young im sama kyu pun ga dapat -_- tapi ff ini daeeebaak lain daripada yang lain

Tinggalkan Balasan ke Iyank EternalMagnae Batalkan balasan