Black Soshi 4정 – Complicated?

Complicated

Title :
Baclk Soshi

Sub-Title :
4정 – Complicated?

Author :
Cho Hyeyoung (@YoungKkuma)

Main Cast :
– Jessica Jung
– Lee Donghae

Other Cast :
– Choi Seunghyun
– Choi Minho
– Do Kyungsoo
– Kim Jonghyun
– Cho Kyuhyun
– Park Jungsoo
– Choi Sooyoung
– Kim Taeyeon
– Unknown Character
– And Other…

Type :
AU, Chaptered

Genre :
Suspense, Friendship, School Life,

Rating :
T (Teenager)

Poster :
Cho Hyeyoung (@YoungKkuma)

Disclaimer :
Plot is My, Characters are belong to God
And DO NOT TRY TO RE-POST MY PURE(?) FF!

Jweseonghamnida kalau ada yang tidak suka dengan pairing di dalam FanFiction ini *deepbow

Sedikit Curcol ._.v , jujur aja Sub-Title chapter ini ngga nyambung banget sama alur -_-. Awalnya bingung mau ngasih judul apaan, dan jadilah ‘Complicated’ karna otak yang udah complicated ._.v

#Warning : Mungkin FF ini bertemakan Serius, Ada beberapa kalimat yang menggunakan bahasa asing, Alur seadanya, Semua POV diambil alih Author ._.v . But pokoknya,

*Note :
UTC = Zona Waktu Daerah Bagian Amerika.

Happy Reading!

Part Sebelumnya :
Prolog | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4

Black Eyes Main Office, Seoul

“Sepertinya tekniknya sama, hanya penyampaianya saja yang berbeda. Dugaanku untuk sementara, mungkin kasus yang kutangani sekarang ini ada hubungannya dengan salah satu kasus yang ditangani B.E 10 tahun lalu” Minho memberikan berkas-berkas yang berhubungan dengan kasus yang ia bicarakan kepada Seunghyun yang duduk didepannya.
Seunghyun membaca dengan teliti berkas-berkas yang diberi Minho. Dengan sesekali menampakkan wajah keterkejutannya dan sedikit bergumam “Ini…”

“10 tahun lalu, diperkirakan kelompok ataupun individu membantai habis sebuah keluarga yang beralamat di California. Tubuh sepasang suami-istri dan seorang anak perempuan ditemukan tak bernyawa di awal musim gugur 2002. Awalnya keluarga itu diperkirakan hanya 3 orang yang terbunuh tersebut, namun tim B.E amerika menemukan beberapa berkas yang menyatakan bahwa keluarga itu terdiri dari 4 orang. Dan, setelahnya tim B.E amerika menduga kalau salah satu anak keluarga itu dibunuh ditempat lain, atau di asingkan dengan tujuan tertentu. Jalur buntu adalah kendala kasus ini selama 10 tahun terakhir. Berdsasarkan informasi, kaus ini akan kadaluarsa 5 tahun lagi di kepolisian” jelas Minho panjang lebar mengenai kaus 10 tahun lalu yang ia pelajari semalaman.

“Lalu apa kesimpulanmu tentang 2 kasus ini?” tanya Seunghyun dengan mata yang masih terpaku dengan berkas-berkas kasus ini. Ia sudah tau mengenai semua itu lantaran saat kasus terjadi, Seunghyun lah salah satu orang yang menanganinya. Namun Seunghyun masih belum sepenuhnya mengerti tentang hubungan antara 2 kasus tersebut.

“Bangkai. Bisa dilihat, item bangkai kelinci dalam kotak yang ditemukan beberapa minggu lalu sama persis dengan 10 tahun lalu. Aku khawatir jika beberapa hari lagi klien kita akan menjadi korban” Minho menjelaskan lagi dengan fasihnya dan setelah itu ia menanyakan “Hmm… Seunghyun-nim, weekend ini Donghae akan menggantikan ayahnya pada sebuah meeting di Amerika. Jonghyun dan Kyungsoo akan ikut serta. Dan–”
“Jessica too, right? Aku tau itu. Jangan khawatir, dia bisa jaga diri” ucap Seunghyun memotong perkataan Minho.

“Tapi, bolehkah aku ikut untuk mengawasinya?”

Thursday, September 20th – 2012
Lee’s Old Mansion, Anyang

Jessica baru keluar dari kamarnya. Ia pagi ini bangun lebih cepat 15 menit dari biasanya lantaran takut terkena dekrit yang dibuat oleh para penghuni mansion ini. 2 orang yang terakhir bangun di pagi hari (lewat dari pukul 5.30) harus membersihkan dapur, ruang rekreasi dan kamar seluruh mansion ini ditambah memasakkan makan malam dan mencuci mobil sebagai denda, kurang lebih isinya seperti itu.

Baru Jessica memijak sebuah anak tangga, Taeyeon sudah meneriakinya dari lantai bawah “Ya Jessica Jung! Kau didenda!”. Hening. Tak ada jawaban dari Jessica atas teriakan Taeyeon itu. Jessica pun kembali masuk ke kamarnya untuk bersiap pergi sekolah sebagai reaksinya. Sementara penghuni mansion lain terkekeh geli melihat Jessica yang seperti itu. Walaupun sudah bangun lebih awal dari biasanya namun Jessica tetap saja terlambat, pikir mereka.

Tak lama berselang, Donghae pun baru keluar kamarnya. Kini giliran Jonghyun yang berteriak “Ya Tuan Muda Lee! Kau didenda!”. Gelak tawa pun kembali terdengar saat melihat ekspresi Donghae yang kelewat lucu karna kaget itu.

Anyang High School, –Canteen–

Sooyoung berjalan masuk ke area kantin. Dan ia langsung mengantri di antrian untuk mengambil jatah makan siang yang disediakan sekolah. Saat hendak mengambil susu kotak, sebuah tangan meraih susu kotak–yang kebetulan terakhir–berbarengan dengan tangannya. “Kau bisa ambil” ucap mereka bersamaan. Hening. Tidak ada yang berkata di antara mereka, sampai namja itu menaruh susu kotak di nampan milik Sooyoung “Lebih baik kau yang mengambilnya”

Beberapa menit kemudian dengan tanpa sadar, mereka sudah duduk di meja kantin yang sama. Dan namja itu mulai membuka pembicaraan “Kau Choi Sooyoung bukan? Ingat aku?”.
Sooyoung terdiam, sedikit memperhatikan wajah namja yang duduk tepat didepannya. Kemudian ia mengangguk dan sedikit terkekeh “Cho Kyuhyun, kelas XI-B. Yang tempo hari aku tabrak bukan?”

“Kau mengingatnya. Daya ingatmu bagus juga” ucap Kyuhyun entah itu dengan tujuan memuji ataupun mengejek.

“Geurom, kau anak baru ya?” tanya Sooyoung sembari memakan makanannya. “Begitulah” jawab Kyuhyun santai. Mendegar itu, Sooyoung kembali mengajukan pertanyaannya “Kau berasal darimana?”

“Yang pasti dari belahan dunia ini” Kyuhyun menunjukkan smirknya. Sooyoung sedikit sebal “Kau ini, aku kan bertanya serius”

Tapi selanjutnya, mereka saling berbincang dan tertawa bersama seakan mereka adalah kenalan lama. Sampai bel berakhirnya waktu istirahat menyudahi perbincangan mereka berdua.

Anyang High School, –XI-D Class–

“Taeyeon-ah, pulang sekolah nanti tolong ajari aku tentang momentum. Aku belum mengerti dengan itu”

Untuk kesekian kalinya, semenjak Park Jungsoo meminta Taeyeon untuk menjadi partner bimbingnya dalam pelajaran fisika, Jungsoo selalu meminta Taeyeon mengajarinya tentang hal-hal yang ia tidak mengerti tentang fisika, sedikitnya 2 hari sekali.

Dan sebagai respon, Taeyeon hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju tanpa berpaling dari novel tebal ditanganya. Melihat itu, Jungsoo menambah perkataannya “Tapi, bisakah kita belajar dirumahmu?”. Pertanyaan Jungsoo sukses membuat Taeyeon berpaling dari novelnya ke wajah Jungsoo dengan tatapan bingungnya.

“Terlalu ramai jika kita belajar dirumahku karna keluarga besarku sedang berada dirumahku” ucap Jungsoo yang mengerti tatapan bingung Taeyeon. Taeyeon memutar otaknya, berfikir. Bagaimana mungkin Taeyeon mengajak Jungsoo ke tempat tinggalnya?

“Dirumahku juga tidak bisa” ucap Taeyeon pada akhirnya. Kini giliran Jungsoo yang memutar otaknya mendengar ucapan Taeyeon. Dimana tempat yang cocok untuk belajar nanti, pikirnya. Sampai sebuah bayangan terlintas dibenaknya.

“Aku tau tempat yang nyaman untuk belajar”

03.00 pm KST
Lee’s Old Mansion

Terlihat Donghae tengah mencuci mobil para penghuni mansion sebagai denda atas keterlambatan bangun paginya. Sementara Jessica, sudah mulai mencuci piring dalam rangka (?) yang sama dengan Donghae. Mereka berdua merasa hal yang mereka jalani ini tidak adil memang, namun mereka tidak bisa menolaknya lantaran para penghuni mansion lainnya selalu mewanti-wanti mereka agar mereka menjalani tugas mereka.

Perkerjaan cuci-mencuci itu pun selesai, dan keduanya bertemu diruang rekreasi dengan peralatan kebersihan seperti vacuum cleaner, lap, ember berisi air ditangan mereka.

Keduanya melakukan perkerjaannya dalam diam. Jessica yang menyumpal telinga dengan headsetnya, tidak berniat berkata apa-apa. Berbeda dengan Donghae, dari wajahnya pun terlihat jelas bahwa ia ingin mengajak Jessica untuk sekedar mengobrol. Dan sayangnya, Donghae tidak dapat mewujudkan itu.

Setelah beberapa lama, mereka selesai dengan ruang rekreasi. Mereka pun memutuskan untuk membersihkan kamar demi kamar para penghuni mansion ini. Dan kamar Jessica adalah kamar yang menjadi tujuan pertama mereka untuk dibersihkan.

“Kamarku tidak perlu dibersihkan” ucap Jessica dingin saat mereka masuk ke kamar nya.

“Ah, I see. Tap– Eh? Koper? Kau mau pergi?” respon Donghae melihat sebuah koper berukuran sedang tergeletak diatas ranjang Jessica. Sementara Jessica hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Donghae.

“Eodie?” tanya Donghae lagi. Dan Jessica mendesah pelan. Anak ini terlalu banyak bertanya, pikirnya.

“Kau tidak perlu tau”

Kembali ke pukul 03.00 pm KST

Sebuah mobil hitam terlihat melintasi jalanan yang lengang menuju kawasan diluar kota Anyang. Sudah sekitar 30 menit kiranya mobil itu melaju, namun sepertinya tempat tujuan mobil itu masih belum terlihat. Dan itu membuat penumpangnya sedikit khawatir.

“Jungsoo-ya, sebenarnya kita mau kemana? Jika lurus terus, bukankah sudah memasuki jalan tol menuju Seoul?” tanya Taeyeon dengan raut khawatirnya. Sementara Jungsoo yang sedang fokus menyetir mobilnya, hanya tersenyum misterius menanggapi pertanyaan Taeyeon.

“Diamlah, nantinya kau akan terpesona melihat tempat itu. Cha! Kita akan belok sekarang” lampu sen kiri itu sudah berkedip, laju mobil pun sudah mulai melambat dan setelahnya, mobil itu berbelok ke jalan yang agak tertupi rerumputan kuning tinggi yang sepertinya jarang dilewati. Sampai mobil itu tepat berhenti 10 meter didepan sebuah pohon maple tua di tengah-tengah padang rumput luas yang baru saja mobil itu lewati.

Jungsoo keluar dan sedikit berlari kecil memutari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Taeyeon sambil berkata “Turunlah”. Taeyeon hanya diam, terlalu terpaku dan terkejut dengan tempat dimana ia berada sekarang.

Taeyeon turun dengan perlahan dari mobil Jungsoo, ekspresinya masih terbelalak tidak percaya dengan tempat ini. Sebuah rumah pohon yang terlihat masih kokoh bertengger pohon maple tua dengan daun lebat walaupun sedang musim gugur. Tapi bukan itu yang menjadi objek keterkejutan Taeyeon.

Pikiran Taeyeon mulai berkecamuk dengan sekelibat gambaran masa lalu. Seorang anak laki-laki dan anak perempuan bermain dengan riangnya di rumah pohon itu. Hanya berdua. Bermain dengan senyuman yang selalu mengembang di wajah keduanya. Canda tawa pun selalu mengiringi permainan yang dimainkan keduanya. Hari demi hari mereka habiskan hanya untuk bermain di pohon itu. Bermain seperti anak lainnya yang tidak pernah mengenal batasan waktu.

“Taeyeon-ah! Naiklah!” teriakan Jungsoo membuyarkan lamunan Taeyeon. Ternyata Jungsoo sudah menunggu Taeyeon diatas rumah pohon itu. Segera, dalam diam dengan langkah gemetarnya, Taeyeon mulai menaiki tangga tali yang akan membawanya ke rumah pohon itu. Taeyeon pun sampai dan ia makin terkejut dengan apa yang matanya lihat. Mainan-mainan tertata rapi di sebuah rak kayu, sebuah rumah-rumahan yang disusun dari balok kayu dan sebuah kotak seperti harta karun yang berisi mainan. Semua masih sama seperti dulu, pikir Taeyeon.

Dengan tidak sadar, Taeyeon berjalan mengelilingi satu-satunya ruangan di rumah pohon itu. Sampai matanya yang mulai berkaca-kaca menangkap beberapa foto usang yang tertempel di dinding. “Ini…” tangan Taeyeon yang sejak tadi gemetar, menyentuh sebuah foto usang tersebut. Seorang anak laki-laki dan anak perempuan tersenyum bahagia di foto itu. Seketika lutut Taeyeon lemas, ia terduduk begitu saja. Air matapun hampir jatuh jika ia tidak menahannya.

Jungsoo yang melihatnya menampakkan ekspresi bingungnya dan bertanya “Gwenchannayo?”. Dan sebagai respon, Taeyeon hanya mengeleng pelan sambil mencoba berdiri tegap menghadap Jungsoo.

“Kau… Leeteukie?”

07.45 pm KST
Lee’s Old Mansion

Semua penghuni mansion–minus Jessica dan Donghae–duduk di hadapan meja makan panjang di ruang makan. Sambil menunggu makanan yang belum kujung ada di meja makan.

“Hya, mana 2 manusia itu? Beli makanan saja lamanya satu abad” protes Jonghyun yang sudah kelaparan karna belum makan dari siang tadi -_-.

“Jika kau protes terus seperti itu, kau tidak akan dapat jatah” ucap Jessica yang baru datang bersama Donghae dibelakangnya dengan berkantung-kantung makanan ditangan mereka.

“Kalian membeli apa?” tanya Yoona antusias. “Kimbap, Salad, French Fries, Tteokbokki, Kimchi, Odeng dan Ayam. Aku pastikan kalian semua akan kenyang” Donghae menaruh makanan-makanan yang mereka beli di atas meja makan. Mereka pun mulai makan bersama.

Anak remaja umumnya kalau sedang makan tetap saja mengobrol walaupun ada petuah yang menentang berbicara saat makan, sama halnya seperti para penghuni mansion ini yang tengah berbincang satu sama lain sembari memakan makanannya.

“Hmm, modu-reul, week end ini aku ingin menggantikan appa ku meeting di Amerika. Jadi appa ku ingin 2 orang dari kalian menemaiku. Siapa yang tidak mempunyai Schedule di Weekend ini?” ucap Donghae yang membuat yang lainnya berfikir tentang schedule masing-masing.

Beberapa terlihat menggelengkan kepalanya. Terkecuali Kyungsoo dan Jonghyun, mereka berdua mengangkat tangan dan berkata “Uri duri, seukhejuleun eobseosseo (Kami berdua tidak punya schedule)”

“Jadi, Kyungsoo dan Jonghyun akan menemani Donghae ke Amerika?” tanya Minho memastikan. Sebagai jawabannya, Jonghyun dan Kyungsoo hanya mengangguk mengiyakan.
Acara makan malam bersama pun itu berlanjut. Semuanya berbincang-bincang, terkecuali Taeyeon. Ia bahkan tidak menyentuh makanan yang terhidang di atas meja. Pikirannya terlalu kacau untuk saat ini. Sampai-sampai Tiffany menegurnya “Taeyeon-ah, wae an meoggoeyo? (Taeyeon, mengapa tidak makan?)”

Taeyeon tidak merespon perkataan Tiffany, ia malah mendorong kursinya ke belakang, kemudian berdiri dan berkata “Aku selesai” dan pergi ke kamarnya. Semua penghuni mansion pun heran melihat tingkah Taeyeon yang mendadak aneh itu. Berbagai pertanyaan dengan inti yang sama pun siap untuk dilontarkan penghuni mansion lain.

Bagaimana tidak? Sejak satu jam lalu Taeyeon pulang ke mansion dengan mata sembab tanpa berkata apapun. Sunny, Tiffany, Seohyun sempat menanyakan apa yang terjadi namun Taeyeon hanya menjawab Suatu hal membuatku sangat berduka hari ini.

Sementara itu, seseorang yang notabene nya Shikshin juga berlaku sama, tidak nafsu makan. Sejak beberapa jam yang lalu ia pulang ke mansion ini, Sooyoung yang dikenal salah satu mood maker itu mendadak diam seribu bahasa. Ekspresi wajahnya pun tidak dapat di artikan, antara kesal, bingung, kecewa. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

“Tumben tidak makan?” teguran Yoona menyentakkan Sooyoung dari keterdiamannya. Sooyoung tidak menjawabnya, ia malah memikirkan perkataan oppa nya beberapa jam lalu…

Kembali ke pukul 03.45 pm KST

“Aish, lama sekali” Sooyoung berdecak, sesekali ia melirik jam tangannya. Kesal. Itu pasti, sudah hampir 2 jam ia menunggu seseorang, namun orang yang ia tunggu belum kunjung datang.

Sebuah mobil sport berhenti tepat didepan Sooyoung. Pintu mobil itu terbuka dan seseorang memunculkan kepalanya disana. “Naiklah, aku akan mengantarmu pulang”

“Cho Kyuhyun?”

Namja itu tersenyum mendengar Sooyoung mengucapkan namanya. Dan Sooyoung pun mengangguk kecil tanda setuju. Saat Sooyoung hendak masuk ke mobil itu, suara berat menghentikan langkahnya “Ya Choi Sooyoung! Mau kemana kau?”

“O..oppa”

Namja berperawakan tegap dan tampan dengan baju kasual yang melekat ditubuhnya, dan topi yang sedikit menutupi wajahnya, namun itu tidak menutupi kharisma dan ketampanan yang dimilikinya, ia datang menghampiri adiknya. Melihat itu, Kyuhyun langsung turun dari mobilnya dan ikut menghampiri Sooyoung.

“Ah, jweseonghamnida, aku hanya ingin mengantarnya pulang. Karna–”

“Sooyoung-ah, mari kita pulang” namja itu memotong kalimat Kyuhyun yang belum selesai. Lalu namja itu menunjuk telunjuknya tepat diwajah Kyuhyun dan menambahkan “Dan kau! Jauhi adikku”. Kyuhyun diam ditempat. Kaget. Shock. Bingung. Speechless. Begitupun Sooyoung, ia tampak tidak terima dengan perlakuan oppa nya. Ingin saja Sooyoung protes, akan tetapi oppanya terlebih dulu menarik tubuhnya masuk kedalam mobil oppanya yang tepat berada dibelakang mobil Kyuhyun.

***

“Ya! Seunghyun oppa! Apa hakmu melarang Kyuhyun seperti itu?!” Sooyoung sedari tadi hanya mengomel tak jelas kepada oppanya, Seunghyun. Dan itu membuat Seunghyun agak jengkel. Mulut adik satu-satunya itu harus disumpal sesuatu.

“Diamlah! Aku punya hak seperti itu karna aku kakakmu! Jangan pernah dekat dengan namja itu!”

“Bahkan kalau kau orang tuaku atau bukan kakakku sekalipun, kau tidak akan punya hak seperti itu! Karna kita tidak tinggal di negara komunis!” Sooyoung merasa air matanya hampir keluar, bahkan ia meninggikan suaranya. Entah mengapa ia sangat marah dan kesal ketika Seunghyun melarangnya dekat dengan Kyuhyun. Padahal, ia baru beberapa hari mengenal Kyuhyun.

“Kau! Akh! Namja itu berbahaya!”

“Berbahaya apanya?! Bahakan kau tidak mengenalnya oppa!” Sooyoung makin bersikeras melawan. Ia makin tidak terima dengan perkataan Seunghyun.

“Karna aku tau siapa dia, makanya aku melarangmu untuk dekat de–”

“Tapi kau keterlaluan! Memang–”

“Diamlah!” Seunghyun membentak, dan itu membuat Sooyoung tersentak. Ini kali pertama Seunghyun membentaknya. “Oppa…” lirih Sooyoung dengan matanya yang sudah berkaca-kaca
“Oppa mohon, jangan dekati namja itu, Sooyoung-ah. Ia berbahaya. Jika kau mau tau alasannya, jauhi namja itu dan tekuni misimu. Dengan begitu, kau tau siapa dia sebenarnya. Hah…”

Seunghyun menghela nafas, ia tau Sooyoung sedari tadi menahan air matanya. Tapi ia hanya ingin melindungi adiknya. Cukup dengan melibatkan adiknya kedalam kasus yang berbahaya, dan bukan berarti Sooyoung harus ikut berada dalam bahaya besar.

Akan tetapi, Sooyoung masih bingung maksud dari perkataan oppanya. Sooyoung tidak berkata apa-apa lagi. Sungguh saat ini ia kecewa dengan Seunghyun.

“Lebih baik aku mengantarmu ke mansion. Suasana hatimu tidak memungkinkan saat ini” Seunghyun memutar arah mobilnya kembali ke Anyang. Awalnya Seunghyun ingin mengajak Sooyoung ke Seoul karna suatu hal. Namun karna sudah seperti ini, Seunghyun membatalkan niatnya. Mungkin lain kali, pikirnya.

01.30 pm KST – Friday, September 21st 2012
Anyang High School –XI-B Class–

Bel pergantian pelajaran dibunyikan. Dan dengan sigap, Jessica keluar kelas dengan membawa tasnya, diikuti Donghae tanpa sepengetahuannya. Sampai Jessica menyadari itu dan berbalik. Donghae pun terkejut dan berhenti tepat selangkah di hadapan Jessica. “Mengapa kau mengikutiku?” tanya Jessica

“Aniya. Untuk apa aku mengikutimu? Aku ingin pergi ke ruang guru kok” mendengar jawaban Donghae, Jessica hanya mendesah pelan dan melanjutkan jalannya kembali tanpa berkata apapun. Ia tau apa tujuan Donghae ke ruang guru. Karna Jessica pun sama, ia ingin ke ruang guru untuk meminta izin tidak mengikuti pelajaran terakhir.

Sesampainya ditempat tujuan, Jessica langsung menemui wali kelasnya untuk meminta persetujuan. Sedangkan Donghae, ia masih bingung lantaran melihat Jessica melakukan hal yang sama dengan yang ingin ia lakukan. Saat Donghae masih terpaku didepan pintu ruang guru, tanpa sadar Jessica yang hendak keluar ruangan menepuk pelan pundak Donghae “Kau sudah di izinkan keluar. Cepat ganti pakaianmu dan bergegaslah ke Incheon, pesawatmu akan take off 3 jam lagi”

Jessica pergi meninggalkan Donghae dengan kebingungan yang melanda Donghae. Dan pada akhirnya dengan perlahan, Donghae berjalan ke toilet untuk mengganti pakaiannya, mengikuti apa yang Jessica katakan. Bersiap untuk perjalanan yang akan di lakukannya 3 jam lagi.

***

Jessica keluar dari gerbang sekolah. Seragam tidak lagi melekat ditubuhnya yang tergantikan oleh flat shoes, baju rajutan cream dilapisi jaket hijau tua tebal, jeans abu-abu. Dengan santainya, ia berjalan ke arah sebuah taksi yang terlihat menunggunya dan masuk kedalam taksi tersebut.

“Eotte? Koperku sudah bukan?” tanya Jessica saat baru menduduki jok penumpang. “Eung, sudah ada di bagasi” jawab seseorang yang duduk disamping Jessica. Jessica hanya menganggukkan kepalanya dan kembali bertanya “Omong-omong, kenapa kau mendadak ingin ikut Minho-ya?”

“Hanya ingin tau bagaimana kantor cabang di amerika”

Mendengar jawaban Minho, Jessica hanya ber-Oh ria. Setelahnya, ia tak berbicara lagi. Terlalu malas untuk berkata macam-macam. Lebih baik diam, pikirnya.

Beberapa jam kemudian…
Incheon Airport

Donghae, Kyungsoo, Jonghyun baru saja memasuki lobby salah satu bandara internasional Korea. Mereka langsung menuju terminal keberangkatan Amerika. Ani, lebih tepatnya New York. Setelah masuk dan check in, mereka duduk di ruang tunggu sebelum take off 40 menit lagi.

“Hya, sampai Newark nanti siapa yang akan menjemput kita?” tanya Jonghyun yang sedikit khawatir tentang hal itu. Donghae yang hanya memainkan iPhone nya memalingkan wajahnya sejenak menatap Jonghyun lalu kembali terpaku iPhone miliknya “Kkokjonghajima*, akan ada yang menunggu kita besok di Newark” (*Jangan Khawatir)

“Nugunde?”

“Molla. Appa bilang pastinya seseorang yang kukenal” Kyungsoo dan Jonghyun sedikit lega. Dan mereka bertiga akhirnya tenggelam pada kesibukan masing-masing. Jonghyun dengan percakapan telponnya. Donghae dengan iPhone nya. Kyungsoo dengan novel barunya.

“Lee Donghae?” Donghae menoleh ke asal suara saat mendengar seseorang memanggil namanya. Ia mendapati Kyuhyun yang sedang melambai ke arahnya. Dan tak beberapa lama, Kyuhyun sudah berdiri didepannya.

“Hya Cho Kyuhyun, apa yang kau lakukan disini?” Donghae heran dengan keberadaan Kyuhyun di depannya, padahal tadi ia absen disekolah. “Nenekku sakit, dan aku di minta oleh eommaku untuk menjenguknya” Nenek? Donghae kembali heran. Sejak kapan Kyuhyun mempunyai Nenek di New York? Entahlah, author saja tidak tau, jadi anggap saja seperti itu. -_-

“Nenekmu di New York?”

“Ye, semua keluargaku tinggal di New York. Hanya aku yang di Korea” Donghae, Jonghyun, Kyungsoo mengangguk bersamaan, mereka punya sebuah pemikiran yang sama di benak masing-masing tentang Kyuhyun. Dan mereka berempat pun mengobrol dengan akrabnya.

“Kepada calon penumpang terhormat…”

Suara yang menyeruak dari speaker dipenjuru ruang tunggu menghentikan obrolan 4 namja itu. Salah satu diantara mereka memutuskan untuk berpisah. Dan 3 sisanya; Kyungsoo, Jonghyun dan Donghae berjalan menuju pesawat bersamaan.

07.10 am UTC – Saturday, September 22nd 2012
Newark International Airport, New York

16 jam duduk dipesawat di barengi dengan tidur di sela-selanya tak membuat Jessica jenuh ataupun lelah. Tentu saja Jessica excited dengan kepulangannya ke New York. Hampir dua bulan Jessica tidak berada ditempatnya dibesarkan hanya karna tuntutan pekerjaan yang entah kapan selesai. Oleh karna itu, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. 1 hari penuh dihitung dari sekarang, Jessica akan melakukan hal-hal yang sudah ia catat dengan titel ‘What To Do in USA’-nya.

Jessica dan Minho sudah mengambil barang bawaan mereka. Dan mereka memutuskan untuk mengisi lambung kelaparan mereka sebelum meninggalkan bandara. Walaupun mereka sudah makan di pesawat, namun itu belum mampu membuat cacing di perut mereka meronta.

“Minho-ya, aku titip koperku” Jessica sedikit tergesa berjalan menuju toilet terdekat. Sementara Minho memegangi 2 koper ditangannya, sembari melihat sekelilingnya dengan teliti. Matanya menangkap orang mencurigakan dengan pakaian serba hitam-coklat berdiri terpaut 15 meter dengannya di arah jam 7. Sesaat Minho teringat akan kliennya yang berada di tempat yang sama dengannya, segera menghubungi rekannya dengan walkie-talkie yang mirip bluetooth earphone ditelinganya. “This is MinsPector. LA-Lady, ThatJjong, Kyungs, kode 12! Waspada akan seseorang di arah jam 7!” Minho melirik sekilas kebelakang, “Ia bersenjata!”

Entah orang sepintar dan licik apa yang bisa memasukkan senjata api ke dalam area bandara. Senjata api sejenis Handgun tercetak pada kantung hoodie coklat yang dikenakannya. Walaupun tidak begitu jelas, namun Minho yakin itu adalah salah satu jenis senjata api. Lagi, Minho terpikirkan kliennya, lantaran ia tidak melihat Donghae dipenjuru lobby “ThatJjong, Kyungs, dimana anak itu?”

“Toilet”

Mata tajam Minho melirik lorong yang terdapat toilet. Sepi. Hanya ada segelintir orang yang berlalu-lalang. Kemudian ia menghubungi Jessica “LA Lady, Where are you now?”

“Toilet”

Minho mendapatkan jawaban yang sama. Dan kini otaknya berfikir keras untuk mengamankan kliennya. Entah kepercayaan darimana menurut Minho, lelaki diarah jam 7 itu akan mengakibatkan suatu hal yang berdampak buruk bagi orang-orang disekitar Minho. “Kyungs, pergi ke toilet, amankan kli–”

“Akh!”

Pekikan Jessica memotong perkataan Minho. Dengan segera mata Minho kembali menoleh ke arah pukul 7. Dan sebuah kejanggalan membuat ia merutuki diri sendiri.

‘Sial! Dia menghilang!’

To Be Contiuned

Jeng jeng jjeeeng~! Chapter 4 nih..!
Gimana-gimana? Penasaran sama chapter selanjutnya? Minta Saran + Kritiknya ne? Diwajibkan. Jangan jadi Siders!
Author bingung mau bilang apa lagi… But, thanks for waiting this Fan Fiction all…

Dan ini bonus poster! TaeTeuk Special! ^^

BS TaeTeuk Special

Lovesquare Part 5 (End)

LOVESQUARE PART 5 (END)

Cast:

  • Seohyun
  • Sooyoung
  • Kyuhyun
  • Ryeowook

Other Casts:

  • Find it yourselves!

Author: Park Ye Lin/ tatabrigita01

~AUTHOR’S POV~

Ryeowook menyeret kakinya dan duduk di kursi di samping tempat tidur Sooyoung. Yeoja itu masih “tertidur pulas”, dan entah kapan dia akan terbangun.

Ryeowook menggenggam tangan Sooyoung yang terasa dingin, dan meremasnya. Tidak ada reaksi.

Entah berapa lama Ryeowook duduk di sana, hanya memandangi Sooyoung. Matanya mulai terasa perih—dia baru sadar bahwa dia belum tidur, meski sudah lewat tengah malam. Ryeowook bersiap-siap untuk tidur di sofa, ketika dia merasakan sesuatu.

Jemari Sooyoung bergerak.

Ryeowook menolehkan kepalanya. Senyum langsung terbentuk di wajahnya, dan dia duduk di kursi, mengamati Sooyoung lebih dekat. Apa benar tadi jemarinya bergerak? Apa itu hanya imajinasinya saja? Baca lebih lanjut

The Hallucinations ‘Teaser’

The hallucinations poster

The Hallucinations

Title: The Hallucinations by Julistyjunghaae

Cast: All members Suju and SNSD especially YoonHae

Genre: Thriller, Tragedy and Psycho | Length: Chapter | Rate: PG-16 Baca lebih lanjut

Lovesquare Part 3

LOVESQUARE PART 3

Cast:

  • Seohyun
  • Sooyoung
  • Kyuhyun
  • Ryeowook

Other Cast:

  • Find it yourselves!

Author: Park Ye Lin/ tatabrigita01

~AUTHOR’S POV~

Hari-hari berlalu. Semakin lama, Kyuhyun semakin gencar mendekati Sooyoung. Dia selalu mengantarnya pulang dan mengikutinya ke mana-mana. Awalnya Sooyoung merasa biasa-biasa saja—mungkin itu memang sifat anak baru yang ingin mendapatkan banyak teman. Tapi Kyuhyun mulai sering mengganggu Sooyoung dalam melakukan aktivitasnya, bahkan sering mengganggunya ketika dia bersama Ryeowook.

“Ugh! Mau apa sih, dia?” gerutu Sooyoung ketika dia akan berjalan pulang ke apartemennya.

Sooyoung masih menggerutu tidak jelas soal Kyuhyun, ketika seseorang tiba-tiba berjalan di sampingnya. Dengan bingung, Sooyoung menoleh ke kirinya dan melongo begitu melihat Kyuhyun. Astaga, namja ini itu penguntit atau apa?

Kyuhyun tersenyum begitu matanya bertemu dengan mata Sooyoung. “Kau ingin diantar pulang?” Baca lebih lanjut

Lovesquare Part 1

LOVESQUARE

Cast:
 Seohyun
 Sooyoung
 Kyuhyun
 Ryeowook

Other Cast:
 Find it yourselves!

Author: Park Ye Lin/ tatabrigita01

~AUTHOR’S POV~

Taman terlihat sangat indah hari ini, pikir seorang yeoja sambil berjalan melewati gerbang taman kota.

Yeoja itu berjalan melalui jalan setapak, mengamati pemandangan di sekelilingnya. Beberapa anak-anak berlarian ke sana kemari, dengan orangtua mereka yang mengejar mereka. Orang-orang lansia yang duduk di kursi roda dan didorong oleh cucu mereka.

Angin berembus dan membuat yeoja itu sedikit kedinginan. Udara dingin musim semi memang tidak terlalu nyaman baginya.

Seo Joo Hyun—atau lebih dikenal sebagai Seohyun—berjalan pelan-pelan, kedua lengannya memeluk buku novel yang baru saja dibelinya. Buku novel itu baru setengah selesai dibaca, dan Seohyun ingin melanjutkan membacanya di taman.

Semenjak ibunya meninggal karena kecelakaan lalu lintas, Seohyun selalu mengenang ibunya dengan pergi ke taman dan membaca buku. Mereka berdua dulu sering menghabiskan akhir pekan dengan berbelanja di toko buku dan pergi ke taman untuk membacanya. Kadang mereka juga membeli makanan ringan untuk menahan rasa lapar.

Tapi ibunya sudah tiada, dan kini Seohyun merasa sangat kesepian di taman yang besar itu. Dia menjadi tidak mudah bersosialisasi, karena tidak ada ibunya yang selalu menyemangatinya dan membantunya melewati hari-hari. Baca lebih lanjut

Lovesquare (Teaser)

LOVESQUARE

Cast:
 Seohyun
 Sooyoung
 Kyuhyun
 Ryeowook

Author: Park Ye Lin/ tatabrigita01

Choi Sooyoung dan Kim Ryeowook sudah berteman sejak kecil. Mereka bersahabat erat. Tapi Sooyoung menganggap Ryeowook lebih dari sahabatnya. Ya, dia sudah menyukai Ryeowook sejak lama. Baca lebih lanjut