Black Soshi 5정 – Surprisingly

Surprisingly Cover

Title :
Black Soshi

Sub-Title :
5정 – Surprisingly (Shot!?)

Author :
Cho Hyeyoung

Main Cast :
– Jessica Jung
– Lee Donghae

Other Cast :
– Choi Minho
– Kim Heechul
– Do Kyungsoo
– Kim Jonghyun
– Choi Sooyoung
– Kim Taeyeon
– Im Yoona
– Unknown Character
– And Other…

Type :
AU, Chaptered

Genre :
Suspense, Friendship, Action, Romance

Rating :
T (Teenager)

Poster :
Cho Hyeyoung

Disclaimer :
Plot is My and the Characters are belong to God
And DO NOT TRY TO RE-POST MY FANFICTION!!

Jweseonghamnida kalau ada yang tidak suka dengan pairing di dalam Fan Fiction ini *deepbow

Di Chapter ini, author akan membawa kalian berjalan-jalan ke USA~! Karna setiap setting scene, tak luput dari jajaran kota di USA *Plakjeduar
Dan mungkin FF ini akan END dalam 2 atau 3 Chapter lagi 😦

Oh ya, di Chapter ini juga bang Heechul menampakkan dirinya! Akankah couple utama FF ini menjadi HeeSica? Atau tetap HaeSica? Langsung aja Cekidot!!

#Warning : Mungkin FF ini bertemakan Serius, Ada beberapa kalimat yang menggunakan bahasa asing, Alur seadanya. But pokoknya,

Happy Reading!

Part Sebelumnya :
Prolog | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5

08.30 pm KST – Saturday, September 22nd 2012
Lee’s Old Mansion, Anyang

Beberapa box pizza terbuka dengan lebarnya serta botol-botol cola yang masing-masing tersisa setengah, setia menemani member Black Soshi–minus Jessica. Home Theater on Saturday Night usulan Yoona berhasil membuat rasa suntuk hilang dalam seketika. Hening. Film bergenre Sad-Romance dipadu Action yang sedang diputar sukses membuat mereka semua terpaku, sampai-sampai mereka terdiam, hanya fokus terhadap layar 49 inch, pizza serta cola dihadapan mereka.

Akhirnya, film berdurasi kurang lebih 2 jam itu selesai berbarengan dengan ludes(?)nya pizza dan cola mereka. Dan kini, mereka sedang menonton acara reality show mingguan favorite mereka sembari mengobrol satu sama lain.
Ditengah-tengah obrolan mereka, Seohyun melirik jam lalu bertanya pada member Black Sohi lain, “Eonnie, apa mereka sudah sampai?”

“Wakaranai… (Tidak tau)”

“Wae?” Seohyun menggeleng dan berkata “Ani, geunyang, Minho bilang setelah samapai nanti, ia akan mengabari”.

Mendengar itu, Tiffany mulai merasakan feeling buruk dihatinya, ikut berucap “Lebih baik kau hubungi Minho. I’m afraid something happened” Seohyun pun beranjak dan mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

“Yoboseo, MinsPector”

“Ya Seo Joo Hyun! Mengapa kau menelpon disaat seperti ini?! Aiissshh!” Seohyun mengerutkan keningnya mendengar raut suara khawatir dan sedikit panik yang dilontarkan Minho disebrang sana.

“Apa maksudmu? Dimana kau sekarang Choi Minho?”

Newark International Airport, New York

Di area pintu keluar bandara, seorang yeoja dengan rambut blonde memegangi lengan kirinya yang sepertinya terluka–terlihat dengan bercak darah di jaketnya–diikuti seorang namja dengan garis wajah yang tegas namun menampakkan raut khawatir, menyeret 2 koper medium size dan sebuah tas dibelakangnya.

Kriiingg..! Krriiiinngg!

Ponsel namja itu berbunyi. Dengan segera, ia menekan tombol hijau di ponselnya. Tak beberapa lama, terdengar suara dari sebrang sana “Yoboseo, MinsPector”. Mendengar itu, Minho memekik “Ya Seo Joo Hyun! Mengapa kau menelpon disaat seperti ini?! Aiissshh!” dibalik pekikan itu, tersirat raut khawatir yang bisa ditebak siapapun yang mendengarnya.

“Apa maksudmu? Dimana kau sekarang Choi Minho?”

“Aku… Aissh! Jessica tertembak! Aku dibandara! Sudahlah!” Minho menutup sambungannya. Entah mengapa ia sangat khawatir akan keadaan yeoja didepannya sekarang ini. Dan entah mengapa juga, hal itu mempengaruhi rasa emosionalnya
Keduanya tampak berjalan tergesa sampai mereka berhenti tepat di depan sebuah mobil tipe sedan mewah keluaran BMW yang tak lain tak bukan adalah mobil kepunyaan yeoja itu, Jessica.

“Give me the key (Berikan aku kuncinya)”

“In my bag pouch (Dikantung tasku)” Minho merogoh kantung depan tas putih berbordir JJ yang ia pegang sedari tadi. Setelah Minho menemukan kunci mobil Jessica, mereka langsung masuk kedalam mobil itu.

Segera, Jessica mengikat rambutnya, membuka jaket hijau tuanya, menyisakan baju rajutan cream yang lengannya digulung sampai pundak, serta mengeluarkan kotak P3K dari tasnya dan mulai mengobati luka tembak dilengannya. Sementara Minho, ia bersiap menjalankan mobil Jessica keluar dari area bandara, dan bertanya-tanya arah untuk mencapai Kantor cabang Black Eyes didaerah Downtown, New York City. “Jessica-ya, jalan mana yang harus ku ambil?”

Jessica melirik Minho sejenak, “Kau bisa lihat GPS nya” lalu kembali kepada kegiatannya. Ia sudah menyuntikkan obat bius ke lengan kirinya, tangan kanannya pun sudah memegang pinset untuk mengambil peluru berdiameter 5,8 mm yang masih bersarang dilengan kirinya.

“Akh!” Jessica meringis pelan, oprasi kecilnya berhasil. Peluru itu berhasil keluar ditemani bercak darah disekelilingnya. Minho yang melihatnya mulai menyetir tidak tenang. Bagaimana bisa Jessica terkena tembakan? Pikirnya.
Minho memutar kejadian beberapa menit yang lalu.

Orang yang mencurigakan diarah pukul tujuh. Tak beberapa lama, Minho mendengar Jessica memekik di walkie-talkie nya. Dan setelah itu, orang tersebut menghilang. Minho pun menoleh ke arah lorong tempat toilet berada, matanya menangkap Jessica kembali masuk toilet wanita, bertepatan dengan keluarnya Donghae dari pintu toilet pria. Ia yakin sekali kalau Donghae menjadi incaran orang itu. Yang menjadi pertanyaannya adalah; Mengapa Jessica yang tertembak? Dan bagaimana bisa orang tersebut meluncurkan peluru terpaut jarak 50 meter lebih dari tempatnya dengan hanya mengandalkan handgun?

‘Pasti penembak jitu. Aku yakin itu’

Jessica berkata sesuatu yang membuat gambaran Minho akan kejadian sebelumnya buyar “Choi Minho, I think that… Luka tembak ini harus di jahit” Jessica menunjukkan lengan kirinya yang berbalut perban putih, namun tetap mengeluarkan banyak darah “See?”

“Dimana rumah sakit terdekat?”

“Aniya, kita kerumah temanku. Cukup keluar tol Lincoln Hwy, berbelok di Marin Blvd., dan Montogomey St., lanjut di Greene St. Atau jika bingung, check GPS dan search dengan keyword Hee’s Apartment” Minho yang mendengarnya hanya mangut-mangut mengerti. Jika boleh jujur, Minho akan mengaku bahwa ia tidak terlalu tau jalan didaerah Jersey, tempat mereka berada sekarang ini.

“Menyetirlah dengan baik Minho, aku mau tidur”

08.45 am UTC (NY)
Greene St., Jersey

Sudah lebih dari 30 menit yang lalu mereka sampai ditempat tujuan. Tapi mereka belum kunjung turun dari mobil yang mereka tumpangi, lantaran Jessica yang masih tertidur pulas di jok belakang dan Minho yang enggan membangunkan Jessica. Bahkan entah mengapa mata Minho tidak lepas dari wajah Jessica yang terlihat innocent saat tidur.

Mata Minho melirik lengan kiri Jessica. Warna perban yang semula putih itu telah bergantikan merah darah. Seketika, Minho bertekad untuk membangunkan Jessica. Bagaimanapun juga, luka tembak itu harus segera dijahit, tidak mungkin dibiarkan bergitu saja karna akan membuat Jessica kehilangan sebagian darahnya. Dan Minho tidak mau hal itu terjadi.

“Jessica-ya, ireona” Minho mengguncang pelan tubuh Jessica. Dan itu membuat sang empunya tubuh menggeliat pelan dan terbangun dari tidurnya. “Apa kita sudah sampai?”

“Sejak 30 menit lalu, Nona”

“Aish! Mengapa kau tidak membangunkanku?!” Jessica menggerutu kesal, ia segera memakai jaket tebalnya dan turun dari mobilnya. Dan sebelum ia mebutup pintunya, ia berkata sesuatu. “Parkirkan mobilku dibasement. Aku tidak mau mobilku ditilang. Kutunggu kau di lobby”

Minho hanya menurutinya. Setelah selesai Minho segera menuju lobby. Dan Minho mematung sejenak, melihat Jessica tersenyum senang bersama dengan namja yang tak dikenalnya. Momen langka bagi Minho karna biasanya ia hanya melihat ekspresi datar Jessica. She more beauty with that smile, batinnya.

“Minho-ya! Yeogi!” Minho tersadar saat Jessica memanggilnya. Minho pun menghampiri Jessica dan namja yang tak dikenal Minho itu.

Jessica mulai mengenalkan kedua namja yang tidak saling mengenal itu “Minho-ya ini temanku, Kim Heechul. Divisi 1 Medical in Black Eyes America. Dan Heechul oppa, ini Choi Minho. Chief Inspector Black Eyes Korea” Baik Minho maupun Heechul, saling berjabat tangan. Dan setelahnya Heechul berpaling pada Jessica “Mari kita ke apartmentku, kajja!” Heechul merangkul pundak Jessica, dan itu membuat Jessica meringis kesakitan. “Neo gwenchanna?”

“Eobseo. Lengan kirinya tertembak. Maka dari itu kami kesini karna luka tembaknya harus segera dijahit” ucap Minho. Sebagai respon, Heechul hanya memangutkan kepalanya, dan segera mengajak Jessica serta Minho naik ke apartmentnya guna menjahit luka tembak Jessica.

***

“Tahan, sedikit lagi selesai” Heechul mencoba menenagkan Jessica yang merintih kesakitan. Ini aneh, walalupun lengan kiri Jessica sudah dibius, namun tetap saja Jessica masih merasakan sakit saat proses penjahitan.

“Cha, sudah selesai. Tapi sebaiknya kau minum obat penambah darah. Darahmu banyak yang terbuang sepertinya” Heechul memberikan botol kecil yang didalamnya terdapat banyak capsul merah. Jessica hanya mengiyakan perkataan Heechul tanpa berkomentar apapun. Aku benci obat, pikirnya.

“Oppa, apa kau punya makanan? Aku lapar”

“Aku punya lasagna, aku baru selesai memasaknya sebelum kalian datang” ucap Heechul seraya berjalan ke arah ruang makan diikuti Jessica dan Minho. Dan mereka akhirnya makan bersama disana. Ditemani suara dentingan sendok dan piring yang beradu.

Selesai makan, Jessica menawarkan diri untuk mencuci piring. Awalnya, baik Heechul maupun Minho tidak mengizinkannya lantaran lengan kiri Jessica yang terluka itu. Tapi pada akhirnya 2 namja itu mengalah atas keras kepalanya Jessica. “Aish, sudahlah oppa, mengobrol saja diruang tamu ne?” Jessica melemparkan senyumanya pada Heechul, dan Minho yang melihatnya hanya terheran-heran.

“Apa dia selalu tersenyum didepanmu?” ucap Minho saat ia dan Heechul duduk di ruang tamu. “Aniya, tidak hanya denganku, dengan orang-orang yang menurutnya bisa membuatnya nyaman dan terlindungi. Walaupun hanya sesekali”

“Maksudmu?”

“Dia hanya terseyum untuk orang yang bisa membuatnya nyaman dan terlindungi” ulang Heechul. “Dibalik kesan dingin yang selalu diperlihatkannya, Jessica sebenarnya bisa diibaratkan bagai barbie kaca yang rapuh. Bahkan aku pernah memergokinya menangis saat tengah malam. Ia punya masa lalu kelam yang aku tidak tau itu apa, yang membuatnya selama ini jarang mengukir senyuman indah. Maka dari itu jika aku melihatnya tersenyum, aku akan sangat bersyukur didalam hati” Minho tercenggang, Sebegitu besarnya dampak akan masa lalu yang dialami Jessica? Dan lagi, apa hubungan Heechul dan Jessica?

Downtown, New York

Limousine hitam produksi Mercedes Benz terlihat berjalan diantara mobil-mobil lain yang memadati jalanan Downtown. Didalamnya, terdapat 3 orang namja belasan dan seorang namja dengan setelan jaz yang sedang membolak-balikkan sebuah buku catatan.

“Pukul 10.30 ; meeting bersama beberapa pemegang saham serta kontraktor. Tolong pelajari ini” Donghae menerima beberapa kumpulan kertas semacam makalah, dan mulai membacanya. “Hanya ini?”

“Ne tuan muda, dan setelah itu anda akan survei lahan perumahan baru yang dibahas dalam meeting”

“Eodie?” ucap Donghae dengan mata yang masih fokus pada makalah ditangannya.

“Los Angeles”

***

Donghae, Kyungsoo dan Jonghyun sudah sampai ditempat yang akan mereka jadikan tempat bermalam selama di Amerika. Kyungsoo sedang merapikan barang bawaannya, Donghae sedang duduk sembari mempelajari bahan untuk meetingnya. Sementara Jonghyun, ia berada di balkon dengan ponsel ditelinganya.

“LA? Mengapa bisa?”

“Asisten sementaranya bilang kalau ada survei lahan untuk perumahan disana”

“Kalian ikut dengannya?” Jonghyun diam, berfikir keras. Ada beberapa detik kosong sebelum ia bersua lagi “Entah. Menurutku sih ikut”

“Jjong seriuslah!”

“Hei aku benar-benar tidak tau! Lagipula–”

“Lagipula apa? Kau mau kejadian beberapa jam lalu terulang?! Lalu misi kita gagal?! Kita tidak bisa begitu saja mengandalkan bodyguard, walaupun mereka ada banyak, mereka hanya tau kejadian yang ada didepan mata! Tidak tau menau tentang apa yang terjadi. Jika dibiarkan, nantinya malah pertumpahan darah yang terjadi! Aish, kau ini! Berfikirlah sedikit lebih matang Kim Jonghyun” Jonghyun diam, benar ucapan lawan bicaranya bahwa mereka tidak dapat mengandalkan bodyguard semata. “Lalu bagaimana Minho-ya?”

“Calm down a bit, Jjong. Seunghyun-nim sudah mengambil langkah setelah mendengar insiden di Newark. Yoona, Taeyeon, Hyoyeon serta Sooyoung sedang dalam perjalanan. Dan setelah ini aku akan memberitahukan bahwa mereka harus memutar haluan ke LA”

“Tapi–”

“Tidak ada tapi-tapian! Ikuti saja anak itu, dan lindungi dia!” Minho memutuskan sambungan telponnya sebelum Jonghyun menyelesaikan kalimatnya. Sebenarnya ia hanya ingin menanyakan mengapa tidak ada orang dari divisi medis yang dikirimkan?
‘Drrt drrrt’ – ponsel Jonghyun bergetar tanda sms masuk. Segera ia membacanya, dan berdecak malas.

From : Minho
Don’t forget to make sure the boy wear a bullet-proof suit that I give you, before you go. (Jangan lupa pastikan anak itu memakai setelan jas anti peluru yang aku berikan padamu, sebelum kalian pergi)

“Jonghyun-ah! Eodiga?! Cepat siap-siap! Kau mau ikut tidak? Kita akan berangkat 15 menit lagi!” sebuah teriakan membuat Jonghyun kembali berdecak.

Ia pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap dan tak beberapa lama Jonghyun keluar dengan penampilan yang berbeda dari semula. Rambut acak, kaus tanpa lengan, celana jeans serta sneakers telah tergentikan dengan kemeja merah maroon dengan 2 kancing teratas dibuka dilapisi setelan jas hitam, celana senada dan sepatu kulit, bahkan rambut coklat pekatnya sudah tidak acak-acakan lagi. Tak lupa ia membawa setelan jas hitam untuk diberikan kepada Donghae.

“Oi Tuan muda Lee! Pakai yang ini saja. Ini lebih bagus dengan kemeja kotak-kotak putihmu” Jonghyun menyodorkan Donghae apa yang ada ditangannya. Sejenak Donghae menimang 2 setelan jas dihadapannya. Donghae meraba jas yang ia pilih sebelumnya “Cream, halus, hangat, glow” dan berpaling pada jas yang dibawa Jonghyun “Hitam, lebih halus dan hangat, cool and glow”

“I choose this” Donghae akhirnya memakai jas yang dibawa Jonghyun. Tak beberapa lama, Kyungsoo keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sama. Bertepatan dengan itu, Asisten sementara Donghae datang dengan beberapa bodyguard dibelakangnya. Dan merekapun pergi meninggalkan Hotel yang didirikan atas nama Lee’s Group itu.

11.00 am UTC (NY)
Downtown, New York

Minho melirik 2 manusia dihadapannya dengan tatapan yang sama sekali tidak dapat diartikan. Bosan? Malas? Risih? Atau mungkin Cemburu? Enyahlah itu jika cemburu. Yang pasti ekspresinya tidak dapat diartikan.

Jessica dan Heechul. Sejak awal mereka berangkat dari rumah Heechul, kedua manusia itu tak henti-hentinya berbincang, walau kemudi mobil sedang dipegang Heechul.
“Seberapa jauh lagi?” tanya Minho yang mulai jengah. “Dua blok lagi dari sini” jawab Heechul.

“Oh ya, bagaimana bisa mobilmu ada di Newark?” Heechul mulai membuka pembicaraan–lagi–dengan Jessica. Dan entah itu karna reflex, ataupun apa, Jessica menjawabnya disertai senyuman mengembang yang membuat Minho makin merasa aneh.

Bebeapa saat kemudian, sampailah mereka disebuah gedung perkantoran yang tinggi menjulang dengan belasan lantai. Orang-orang berpakaian rapi–rata-rata berjas–sibuk hilir mudik disana. Minho, Heechul dan Jessica pun masuk kedalamnya.

“Minho-ya, Heechul oppa, kalian tunggu saja disini, aku tak akan lama” Jessica pergi meninggalkan 2 namja itu dan bergegas naik ke lantai 10, dimana ruangannya berada. Sementara Jessica pergi, Minho mulai membuka pembicaraan dengan Heechul. “Tidak terlalu berbeda dengan di Seoul. Apa penyamaran yang dilakukan disini?”

“Sama dengan kantor pusat tempatmu, Trading Company” jawab Heechul. Kemudian mereka terdiam, tidak ada yang meneruskan pembicaraan itu lagi. Sampai Jessica datang menghampiri mereka dengan sebuah tas kertas berisi banyak CD-Rom dan Disket. Dan merekapun pergi meninggalkan gedung perkantoran itu, dengan kemudi yang dikuasai oleh Jessica.

Sekitar hampir dua jam perjalanan, mobil BMW itu kembali sampai di Newark International Airport. Mengetahui itu, Minho mengeluarkan protesnya lantaran heran karna beberapa jam lalu, “Apa kau tidak salah? Mengapa kita kemari lagi?”

“Los Angeles is my destiny for now”

Beberapa jam kemudian…
Pemakaman, LA

Sinar oranye dari matahari senja seakan menyinari seorang gadis yang berjalan memasuki area pemakaman dipinggiran kota Los Angeles. Dengan membawa 3 bucket lili putih ditangannya, gadis itu menuju 3 makam yang berdekatan.

“Mom, Dad, Soojung-ah, I’m coming”. Gadis itu berlutut dan menaruh bunga lili yang ia bawa didepan masing-masing nisan sembari tersenyum getir, “Soojungie, eonnie membawakan bunga favoritemu”. Gadis itu menambahkan “Maaf aku baru dapat berkunjung kesini. Kalian baik-baik saja bukan di surga sana?”

Matanya mulai berkaca-kaca, bulir-bulir bening pun sudah mengalir disana. Gadis itu menangis. Namun ia tetap beucap disela-sela tangisnya “Sudah 10 tahun aku hidup tanpa kalian. Aku sangat merindukan kalian. Tapi aku tau kalian selalu mengawasiku diatas sana bukan?”

Gadis itu menambahkan “Akhir-akhir ini, aku sedang menangani sesuatu yang jalannya mirip dengan kejadian 10 tahun lalu. Dan… aku berharap akulah incarannya, bukan dia”. Buliran bening dari mata gadis itu makin deras keluar. “Aku yakin akan itu. Entah mengapa. Karna itu… tolong siapkan tempat untukku disurga sana”

Gadis itu mengusap-usap ketiga nisan itu secara bergantian, dan melanjutkan kembali kalimatnya dengan pelan seperti bisikan “Andai saja saat itu aku tidak sembunyi…”. Gadis itu berdiri, mengusap air matanya “Eomma, Appa, Soojungie, maaf aku tidak bisa berlama-lama disini. Aku harus pergi sekrang. Aku pasti akan berkunjung lagi. Annyeong, I love you”

Gadis itu mulai melangkah pergi dengan merunduk menelusuri jalan setapak untuk keluar dari area pemakaman. Beberapa langkah lagi sebelum melewati pintu gerbang seorang namja berdiri tepat dihadapannya yang membuat gadis itu berhenti, tanpa mendongak ia berkata “Excuse me”
Namja itu terlihat kaget melihat gadis dihadapannya. “Apa yang kau lakukan disini… Jessica?”

Bagai tersambar petir gadis itu terkaget. Perlahan ia menatap namja dihadapannya. Tak berucap satu kata pun. “Aku hanya menunjungi makam kerabatku”. Berbohong. Hanya itu yang dapat gadis itu–Jessica–lontarkan agar identitas aslinya tak terbongkar.

“Kalau begitu… Bisa kau temani aku melakukan hal yang sama denganku?”
Namja itu–Donghae–menarik tangan Jessica. Dan Jessica lagi-lagi tersentak. Donghae membawanya kembali.

“Annyeong haseo eommanim, abeonim dan Soojung-ah. Bagaimana kabar kalian disana? Maaf aku baru sempat kemari–”

Jessica berdiri mematung. Hanya diam melihat Donghae yang seakan mengajak bicara ketiga jasad yang terpendam didalam tanah sana. Melihat pula sorot mata Donghae yang terlihat sedih namun tetap menampakkan senyum diwajahnya.

Sekitar 15 menit, Donghae akhirnya berpamitan. “Eommanim, Abeonim, Soojung-ah, sudah waktunya aku dan temanku ini pamit. Lain kali aku akan kemari bersama appa. Annyeong”
Jessica berjalan keluar area pemakaman diikuti Donghae dibelakangnya. Beberapa langkah lagi sebelum mereka keluar dari area pemakaman, Donghae berhenti, menatap punggung Jessica yang berjalan didepannya. Walaupun dari punggung saja, Donghae sudah bisa tau bahwa gadis dihadapannya itu sangat sedih tanpa alasan yang ia ketahui.

Donghae mengedarkan pandangannya, ia melihat bangku panjang seperti bangku taman. Sebuah ide terlintas begitu saja dibenaknya.

“Mau menenangkan diri?” Jessica menghentikan jalannya, berbalik menatap Donghae dengan tatapan bingungnya. Donghae menampakkan senyumannya, dan mengajak Jessica duduk di bangku panjang.

Mereka berdua hanya diam. Mengamati pemandangan di hadapan mereka. Area Pemakaman di perbukitan ini tak disangka dapat menyuguhkan pemandangan indah. Hamparan kota Los Angeles yang dikelilingi perbukitan, burung-burung yang berterbangan, tulisan Hollywood yang terpampang menjadi ciri khas kota ini, ditambah langit senja oranye yang menyinari semua itu. Menambah kesan indah yang tidak dapat dilewatkan begitu saja.

“Aku baru menyadari LA bisa seindah ini” ucap Donghae. Jessica tidak mengubrisnya, ia hanya terpaku dengan pemandangan dihadapannya sembari memejamkan mata, mendengarkan kicauan burung disekitarnya. Namun pendengarannya menangkap sesuatu yang tak beres. Spontan saja Jessica merundukkan kepalanya dan Donghae secara bersamaan sambil berteriak “Merunduk!!”

Keduanya menyembunyikan kepala dibalik sandaran bangku yang mereka duduki. Dan selang beberapa detik, sebuah peluru melesat dengan sangat cepat diatas kepala mereka. Jessica yang menyadarinya, mengeluarkan handgun yang selalu ada dikantung dalam jaket tebalnya. Mulai menembaki kearah peluru tadi berasal.
Donghae mencoba mendongak, berusaha melihat dan mengetahui apa yang terjadi. Namun tangan Jessica menahannya. “Tetaplah merunduk bodoh!” bentak Jessica sembari terus menembak.

Jessica berhenti, sedikit mendongak mengedarkan pandangannya dan mengecek keadaan, kemudian kembali merunduk saat medengar letupan shotgun dari arah baratnya. “Dengar aku, saat penembak itu tidak menembak lagi, kita harus bergerak ke mobilmu. Kita hanya punya satu kali kesempatan. Saat peluru shotgunnya habis”. Jessica kembali menembak dan merunduk, mengisi 6 pelurunya yang sudah kosong “Ini sudah peluru kesebelas, sekali lagi…”

Jessica kembali menembak, memancing ‘penembak’ itu untuk menembak peluru terakhirnya. Dan sesuai dugaan, peluru itu kembali melesat hampir mengenai kepala Jessica.

“Sekarang!” Jessica menarik Donghae, berlari. Akan tetapi terdengar sebuah tembakan lagi yang membuat mereka terhenti dan berlindung dibalik batu besar terdekat. Saat Jessica melirik ke arah suara tembakan itu, terdapat Hyoyeon, Yoona dan Taeyeon yang sedang adu tembak dengan ‘penembak’ itu.

Walkie-talkie berbentuk pin yang tertempel di baju Jessica berkedip, menandakan ada panggilan, dan tak beberapa lama terdengar suara disana. “Jessica, bawa Donghae pergi dari sini, Sooyoung sudah menunggu di mobil! Kami akan mengalihkan perhatian!”

***

“Micheo! Percobaan pembunuhan ini benar-benar aneh!”

Sooyoung. Begitu ia disapa. Sedang menggerutu tak jelas sembari mengendarai mobil sewaannya menuju kawasan pinggiran kota Los Angles. Bersama 2 orang lainnya, sebut saja Jessica dan Donghae.

“Percobaan pembunuhan? Apa maksudmu?” Donghae memapilkan wajah bingungnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Percobaan pembunuhan apa? Siapa yang akan dibunuh?. Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berseliweran diotaknya tanpa ada satupun yang terjawab.

“Apapun itu yang jelas bukan urusanmu” ucap Jessica dingin, disusul dengan anggukan setuju dari Sooyoung. Karena baik Sooyoung, Jessica ataupun yang lain sependapat bahwa Donghae tidak boleh tau apa yang terjadi sebelum semuanya terselesaikan.

“Kita mau kemana?”

“Gas station”

“Untuk?”

“Heissh anak ini! Sudah diam saja!!” Sooyoung memekik, ia mulai frustasi dengan pertanyaan yang menurutnya tidak perlu dijawab itu.

‘Trililiit triliiliiit

Ponsel Sooyoung berbunyi, panggilan masuk. Sooyoung menekan tombol kecil di bluetooth stereo headset yang sudah berada ditelinganya sejak tadi. “Yoboseo”

“Yoboseo Sooyoung-ah, dimana kau?”

“Dalam perjalanan menuju pom bensin terdekat, Yoon. Bagaimana dengan pemenbak itu?” jawab Sooyoung dengan masih tetap fokus mengendarai mobilnya.

“Ia menghilang setelah mendapat 2 tembakan di kaki kanannya. Ada sebuah mobil yang menjemputnya. Aku rasa ini hanya semacam April Fool. And… You know huh? Aku dan Hyoyeon menemukan sebuah transmitter di bawah mobil Donghae, juga Jessica”

“Transmitter? Tato-eba? (Seperti apa?)” Sooyung mulai menyetir tak tenang lantaran mendengar berita yang ia dengar itu

“Taeyeon eonnie bilang semacam alat pelacak”

“Hontoni? (Benarkah?)” Sooyoung membelalakkan matanya. Bagaimana bisa alat pelacak berada disana? Pikirnya.

Sooyoung beralih pada Jessica dan Donghae yang duduk dibelakang. “Dimana kalian menyewa mobil tadi?”

“Dua blok dari Los Angeles Airport” Jessica dan Donghae berucap bersamaan, dan jelas saja entah mengapa Sooyoung mual mendengarnya. Namun Sooyoung menghiraukan itu, dan beralih pada Yoona. “Sekarang kalian dimana?”

“Baru keluar dari area pemakaman. Kami memakai mobil yang dibawa Donghae dan Jessica, tenang saja Transmitternya sudah kami lenyapkan. Dan sekarang kami harus menuju kemana?”

Sooyoung sedikit berfikir, ia tidak tau banyak tentang tempat aman di LA. Sooyoung lagi-agi beralih pada Jessica. “Jessica, sebaiknya kita kemana setelah ini?”

“Jangan dipikirkan, lebih baik kau menyetir sampai pom bensin dan setelah itu aku yang akan mengambil alih kemudi. Dan beritahu Yoona agar ia bergegas pula ke pom bensin”

Donghae baru keluar dari sebuah ruangan. Toilet. Dan ia menuju sebuah mobil yang terparkir manis tak jauh dari posisinya.

Belum sesampainya, Donghae terhenti lantaran sebuah tangan kecil menarik ujung bajunya. Reflex, Donghae menoleh dan ia mendapati seorang anak perempuan dibelakangnya.

“Excuse me, do you see a grandma wearing brown dress? (Permisi, apa anda melihat seorang nenek yang memakai dress coklat?”

“I’m afraid I don’t, why? (Sepertinya tidak, mengapa?)” Donghae sedikit merunduk, mensejajarkan tingginya dengan anak itu. “Are you lost?” tanya Donghae dan dibalas anggukan kecil dari anak itu.

“Where is your house? I’ll take you home (Dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang)” ucap Donghae pada anak itu. Anak itu langsung memberitaukan dimana alamatnya. Dan mereka pun pergi mendatangi sebuah mobil yang didalamnya sudah ada Taeyeon, Sooyoung dan Jessica. Dan terlihat pula 3 mobil lain dibelakangnya.

“Who is she?” tanya Jessica, langsung mengintrogasi Donghae yang membawa anak kecil tak dikenal itu.

“Dia tersesat. Bisakah kita mengantarnya? Aku kasihan padanya” Jessica hanya menghembuskan nafasnya. Mengangguk pasrah menerima permintaan Donghae. Tak ada salahnya bukan menolong anak yang tersesat?

Mobil yang dikemudikan Jessica berhenti tepat disebuah bangunan tua dengan komponen kayu yang kokoh yang terletak didaerah pinggiran LA. Berdasarkan alamat yang diperoleh dari gadis kecil itu, alamat ini memang mengarah ke bangunan itu.

Beberapa detik berselang, 3 mobil yang masing-masing di kemudikan Kyungsoo, Hyoyeon dan Yoona sudah terparkir manis didepan bangunan tua itu. Mereka pun juga sudah keluar dari mobil masing-masing. Namun dalam sekejap, pandangan mereka tertuju pada seorang wanita paruh baya membuka pintu bangunan tua itu dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

“Caroline! Where have you been sweetheart?” wanita paruh baya itu merengkuh tubuh gadis kecil yang bersama Donghae sebelumnya.

“So, the girl already meet her grandma. Can we go now? (Jadi, anak itu sudah bertemu neneknya. Bisakah kita pergi sekarang?)” ucap Jessica.

“Why so hurry? I must thank to you. So, come in and have a tea! (Mengapa terburu? Aku harus bertrima kasih padamu. Jadi, masuklah dan minum teh!)”
Donghae dan yang lain mengangguk setuju dan masuk kedalam bangunan tua itu mengikuti gadis kecil dan neneknya tersebut. Sementara Jessica ia hanya pasrah, mendesah pelan dan mengikuti yang lainnya. Ini akan lama, pikirnya.

Donghae dan yang lainnya membelalakkan mata begitu mereka masuk. Anak-anak kisaran 2 – 9 tahun berada disekeliling mereka. Raut wajah mereka–anak-anak–terlihat khawatir, namun setelah melihat sosok gadis kecil yang di temukan Donghae sebelumnya, wajah polos khas anak-anak itu berubah. Ekspresi senanglah yang ada terlukis disetiap anak. Senang akibat teman mereka yang beberapa jam lalu menghilang ditemukan.

“Exactly, what place is this? (Sebenarnya, tempat apa ini?)” tanya Kyungsoo yang kebingungan atas banyaknya anak-anak disekelilingnya. “It looks like a orphange. I and my friend caring some child here. The child who discarded and have no place to stay (Seperti panti asuhan. Aku dan temanku merawat beberapa anak disini. Anak yang dibuang dan tidak punya tempat untuk tinggal)”

***

Jessica duduk di sofa dipojok ruangan. Melihat kearah teman-temannya yang asik bercengkrama dengan anak-anak disekelilingnya. Donghae dan Kyungsoo menirukan aksi super hero ala Amerika pada sebagian anak. Hyoyeon, Yoona dan Sooyoung, pertunjukan boneka kaus kaki. Jonghyun, bernyanyi. Dan Taeyeon, mendongeng. Semua itu dilakukan untuk menyenangi anak-anak kurang beruntung tersebut. Namun Jessica tidak berbuat apa-apa, ia hanya menampakkan senyum tipisnya, ia bingung harus berbuat apa untuk anak-anak itu.

“Mengapa kau tidak bergabung dengan yang lain?” sebuah suara mengagetkan Jessica. Teman dari wanita paruh baya itu duduk disampingnya. Seorang wanita Korea yang menghabiskan semasa hidupnya di negara bagian barat ini. Tak heran kalau ia bisa berbahasa Korea dengan lancar.

“Aku tidak tau harus berbuat apa”

“Hmm… Kalau begitu, siapa namamu?”

“Jessica” Jessica menjawab dengan singkat, dan entah mengapa itu membuat wanita paruh baya tersebut tersenyum. Wanita itu pun pergi sejenak, kembali membawa sebuah album foto usang dan menyodorkannya pada Jessica.
Jessica pun membuka lembaran demi lembarannya dengan perlahan. Jessica terhenti, menatap sebuah halaman yang menampilkan sebuah foto yang–sepertinya–pernah dilihatnya entah dimana. Foto 2 orang anak laki-laki kembar yang tersenyum.

“Mereka Jonathan dan Jacob. 2 anak yang kutemukan di pinggiran jalan. Saat aku menemukanya mereka baru berumur 2 atau 3 hari. Kasihan sekali”
Wanita tua itu menatap Jessica sejenak, “Kau mengingatkanku pada mereka. Mata dan hidungmu sangat mirip dengan mereka”

“Jacob sangat pintar dalam perhitungan. Tapi Jonathan sangat pintar dalam teknologi, aku ingat saat itu Jonathan berumur 7 tahun, ia bisa membetulkan mesin ketikku dengan sempruna” ucap wanita itu sembari terkekeh pelan. “Hah, tapi Jacob lebih dulu meninggalkan kami. Ia diadopsi oleh sepasang suami istri yang tidak mempunyai keturunan. Sementara Jonathan diadopsi oleh seorang duda selang 2 tahun setelah Jacob” tambahnya.

Jessica hanya mengangguk pelan sembari membolak balik halaman album foto usang itu. Sampai sebuah pertanyaan membuatnya terhenti.

“Jessica, apa kau anak dari Jonathan atau Jacob?”

To Be Contiuned

Haduh, kayaknya disini ngga ada nyelip momen TaeTeuk ato KyuYoung ya? Sama kebanyakan bahasa inggris sepertinya… ._. Jweseonghamnida *bow
Dan lagi, panjang banget pula >< Ketauan author amatiran -_-b

Buat yang minta adegan berantem di Chapter sebelumnya, Author usahain lebih banyak di Chapter selanjutnya ne? Jweseongieyo *deepbow

Tapi gimana? Bagus? Amburadul? Typo? Berikan komentar kalian! *maksa._.v
Sekalian minta kritik plus sarannya please… Karna kayaknya makin kesini makin sedikit yang comment 😦

Oh ya, yang mau ngobrol sama author langsung check ini aja @YoungKkuma *promosi._.v
Udah deh, Annyeong! See ya on the next chapter of Black Soshi! ^^

[OneShoot] I Wanna Sing With You

pizap.com13621144763071

Author: minyoung03 a.k.a Gabriella Monica

Cast: Im YoonA as Im YoonA

Lee Donghae as Lee Donghae

Jung Eunji as YoonA Dongsaeng

Jessica Jung as YoonA Unnie

Leght: OneShot

 

 

 

“Unnie,Eunji.. Knapa aku tidak memiliki suara indah sperti kalian ?” tanya yoona polos

“hmmm.. Kau keturunan beda dri kluarga kita” jawab Jessica

“aku tidak tau unnie,mungkin beda” jawab eunji

 

YoonA,Eunji,dan Jessica adalah keluarga kecil yg sudah tidak mempunyai ibu dan ayah.ayah mreka meninggal saat mreka umur 12tahun,sedangkan ibu mreka meniggal karena depresi ditinggal ayahnya.ibu dan ayah mereka sangat pintar menyanyi dan itu turun menurun.tapi,tidak untuk yoona.ia paling berbeda dengan jessica dan eunji karena eunji dan jessica mempunyai suara yg indah.sedangkan yoona,ia tidak memiliki suara yg indah seperti kakak dan adiknya.yoona merasa sedih mndengar itu.ia merasa klo dia berbeda.

 

oOo

 

“Yoona Eunji!!! Cepat bagun!!” teriak jessica.yoona dan eunji langsung bangun karena mndengar suara teriakkan jessica yg cempreng(?) itu

“Yak! berisik unnie!!!” teriak eunji dan yoona bersamaa

“hehehe..” jessica hanya nyengir kuda XD Yoona dan eunji menatap jessica kesal

“lain kali klo mau bangunin kita pake toa aja sekalian!” ujar yoona dan eunji barengan

“owaahhh ide yg bagus!!^^” seru jessica. Yoona dan eunji menatap jessica lebih kesal lagi

“UNNIIIEEEE!!!!” teriak eunji and yoona.jessica lgsg kabur kedapur(?)

“aigoo aku lupa klo aku tidak bisa memasak” gumam jessica “yoong,cepat kau masak!”

“ne unnie!” yoona langsung lari kedapur “masak apa?”

“apa saja yg enak” ujar jessica lalu berlalu ke kamar mandi “aku mau mandi”

“eunji-ya! Tolong ambilkan sayuran!”

“ne eonnie!” eunji mengambilkan yoona sayuran”pagi ini kita maumakan apa eonnie?”

“Salad!” seru yoona.mata eunji langsung berbinar-binar

“oke eonnie!!” eunji langsung semangat memotong sayur,yoona yg melihatnya hanya tersenyum geli

 

1 HOUR LATER

 

“SELESAI!!” seru yoona dan eunji berbarengan

“eonnie,sica unnie mna ?”

“molla” jessica turun dan menghampiri mreka “waaaahh mashiiiittaaaa!”

“unnie kan belom mencobanya–”

“hehe” jessica nyengir kuda “Oke,mari kita makan!!!”

 

Jessica,Yoona,dan Eunji makan bersama,disela-sela makan nereka sedikit bercanda “lihatlah unnie,makananmu berantakan! Hahaha pfft” yoona menatap eunji kesal

 

SKIP! “Sica unnie,kami berangkat sekolah dulu yaa” pamit yoona dan eunji berbarengan

“ne,hati-hati dijalan” yoona dan eunji pergi kesekolah meniggalkan jessica.jessica tak sekolah karena sekolah ia sudah tamat,jessica hanya mengajar dimokpoia mengajar tentang musik lebih tepatnya vokal

 

oOo

 

“Gomawo,ahjusshi” ucap yoona dan eunji lalu keluar bersama. Semua murid melihat mereka karena mereka populer disekolahnya.

‘kemana perginya namja itu?’ batin yoona.yap! Yoona sedang merasakan jatuh cinta yg membuat hatinya berdebar-debar *asek dah* #plak namja yg disukai yoona juga namja populer disekolahnya kabarnya namja itu berpacaran dengan temannya yoona,tiffany.yoona mendengar itu dari sahabatnya,sooyoung. Pertama kali ia mendengar itu hatinya serasa teriris-iris(?) tapi ia mencoba untuk tenang dan bersikap biasa,orang yg tau bahwa yoona menyukai donghae hanyalah sooyoung.

 

Yoona p.o.v

Aku memang tidak pantas disamping donghae.. Ia menyukai gadis yg mempunyai suara yg indah.. Aku tidak memiliki itu namun tiffany memilikinya,ia suka gadis bermata indah.. Aku memiliki itu! Namun,apa boleh buat? Menurutnya mata tiffany lebih indah karena ‘eyesmile’ aku hanya suka mengubur perasaanku dalam-dalam.. Aku sudah mencoba melupakannya tapi,aku tidak bisa. Mungkin memang sudah takdirnya aku menjadi ‘Secret Admirer’-nya

Yoona p.o.v end

 

oOo

 

Yoona dan eunji menomton lomba nyanyi disekolahnya,yoona melihat bahwa donghae sedang menyemangati tiffany,yoona hanya tersenyum ‘miris’

“waeyo unnie?” yoona hanya menggelengkan kepalanya

“..dan ini dia peserta terakhir kami,, TIFFANY HWANG!!” seru MC.tiffany langsung jalan kepanggung dan menyanyikan lagu dari Rihanna ‘Umbrella’ tadinya yoona tidak ingin datang,jika bukan karena tiffany yg memohon kepadanya untuk datang mungkin ia sudah pulang sedari tadi

“Mianhae,agasshi bolehkah saya duduk disamping anda?” yoona menengokkan kepalanya.ia terkejut!

“N-ne,b-boleh” yoona gelagapan

“Gamsahadnida,agasshi” namja itu duduk disamping yoona “Namamu,siapa?”

“aku yoona,im y-yoona” yoona gugup “kau?”

“aku donghae,lee donghae” donghae memberikan tangannya(?) ia bermaksud tuk berjabat tangan dan yoona menjabat tangan donghae “senang bisa bertemu anda,yoona-ssi”

“ne,donghae-ssi” Tidak ada oercakapan diantara mereka,donghae sibuk melihat tiffany sedangkan yoona sibuk dalam pikirannya..

‘aku pasti bisa menyanyi! Suaraku pasti bisa dikembangkan! Aku bisa belajar melalui eunji or sica unnie’ batin yoona oOo Tiffany selesai dengan aksi menyanyinya donghae langsung bangkit dan bertepuk tangan dengan bangganya,tiffany memberikan donghae ‘eyesmile’ terbaiknya

“SARANGHAE,FANY-AH!”

 

Yoona p.o.v

“SARANGHAE,FANY-AH!” apa aku tidak tuli? Aku mendengar triakan donghae yg begitu kencang sehingga tiffany tersenyum kearahnya.. Kurasa aku sudah tidak kuat lagi mendengarnya aku langsung memegang dadaku yg begitu sesak! Aku membencimu Lee Donghae! tapi aku mencintaimu

Yoona p.o.v end

 

“senang bisa berkenalan denganmu yoona-ssi kuharap kita bisa bertemu lagi nantinya”

“ne,aku juga donghae-ssi” ucap yoona senyum kecut.donghae meniggalkan yoona sendirian

“ayo kita pulang eunji” yoona menggandeng eunji

“kajja!”

 

oOo

 

“sica unnie! Kami pulang!” teriak yoona dan eunji namun,tidak ada yg menjawab

“mungkin ia belom pulang cepat kau ganti baju” perintah yoona

 

TING TONG~ “nuguya?” yoona berlari membukakan pintu “heechul oppa,waeyo?”

“aniyo,yoong apa jessica ada ?”

“ani,sica unnie belom pulang”

“Ooh ne,gomawo yoona oppa pamit dulu ne” pamit heechul

“Ne,oppa jaljjayo” yoona menutup pintunya “eunji! unnie mandi dulu ya!!”

“Ne,eonnie!”

 

 

“Lainkali berlatih dirumah dengan baik ne,hara”

“ne eonnie! Hara pasti berlatih dengan baik sampai eonnie bilang kalau hara itu sudah pintar kenyanyi!!” jessica tersebyum melihat itu “hati-hati dijalan hara”

“ne eonnie” hara pulang

“hhhh..sejarang hanya ada aku disini” gumam jessica

 

TAP.. TAP..

‘suara apa itu?’ batin jessica,jessica berjalan kepintu sambil mengendap-ngendap,saat ia membuka pintu.. “Hyaaaa!!” kaget jessica langsung lari “siapa kau?! Mau apa kau??”

“apa kau tidak mengenaliku?” jessica merasa bahwa suara itu tidak asing ditelinganya

“Heechul oppa?”

“yap! Tepat sekali” heechul menyalakan lampu yg tadinya mati

“fiuuhh” lega jessica “ada apa?”

“eungh mmhh apa kau hmmm mau pulang bersamaku?” jessica tersenyum mendengarnya

“ne,aku mau kajja!” jessica menarik lengan heechul,heechul sangat senang sekali

 

SKIP

 

“Gomawoyo oppa,telah mengantarkanku” ucap Jessica

“ne” jessica berjalan kearah pintu “Chakkaman!” heechul memegang pergelangan tangan jessica,jessica menengok kebelakan dan kaget apa yg telah heechul lakukkan

 

CHU~

 

heechul mencium jessica,mata jessica melotot bebas melihatnya namun,jessica membalas perlakuan heechul sampai-sampai mereka berciuman sekitar 3 menit-an setelah itu mereka melepas ciuman mereka karena kehabisan nafas

“hosh.. Hosh.. Hoshh..”

“Mian-” ycapan heechul terpotong karena kali ini jessica menciumnya,jessica melumat lembut bibir heechul sehingga heechul membalasnya juga.mungkin sekitar 5 menit-an jessica dan heechul berciuman sampai mereka benar-benar melepas kontak bibir(?) mereka “hosh hosh hosssh” mereka sesak nafas karena kehabisan nafas

“..mugkin kali ini aku yg minta maaf karena telah lancang menciummu”

“aniyo,kamu tidak perlu minta maaf” heechul tersenyum “Saranghae,sica-ya”

jessica tersenyum bahagia lalu memeluk heechul “Nado saranghae,oppa”

 

“EKHEEMM!” jessica dan heechul menengok dan kaget bahwa yoona dan eunji berada dibelakang mereka

“sejak kapan kalian disitu?” jessica salting

“sejak chul oppa mencium eonnie” jawab eunji polos

 

PLETAK ! Yoona menjtak eunji

“aish sakit unn!” eunji meringis pelan

“cieeee udah jadian ni yaa” goda yoona

“aiish yoong!” pipi jessica merah merona :3

“Hehe gomawo yoong” ucap heechul “cepatlah menyusul”

“yak! Apa maksudmu oppa? Kau pikir ini nikahan??” yoona menatap heechul sebal

“hehe mianhae yoong” heechul nyengir kuda

“oppa,sekarang kamu harus pulang”

“ne,sica-ya”

 

CHU~ heechul mengecup sekilas bibir jessica “jalajjayo,my ice princess” pamit heechul lalu pulang

“doh unnie minta PJ-nya dong” yoona melakukan puppy eyes

“PJ? Apa itu?”

“PJ itu singkatan dari ‘PAJAK JADIAN'” seru yoona #jiaah #plak!

“minta saja pd heechul oppa :p” jessica memeletkan lidahnya

“yak unnie awas kau!” marah yoona

“sudah-sudah dari pd aku menjadi kacang mulu mendingan ayo unnie kita tidur,kajja!”

“ne nee eunji-ya”

 

oOo

 

KEESOKAN HARINYA

 

“IRREONA!!”

“Yak! Unnie bisakah kau diam ?!” triak eunji dan yoona berbarengan

“Hehehe” jessica nyengir kuda lagi

“sudah cepat sana mandi!!”

“Ne,eonni!”

“siapa duluan ?” tanya yoona

“aku!!” teriak jessica

“Ne? shirreo!! Unnie kan kalo mandi lamaaaa” seru yoona pergi ke kamar mandi

“Kasian deh eonnie hehehe :p”

“Awas kau Jung Eunji!!” teriak jessica,eunji langsung lari karena takut XD

 

oOo

 

“aku sudah selesai~~ siapa yg mau mandi?”

“aku!” teriak eunji lagsung masuk kekamar mandi,jessica menatap eunji kesaaal

“Hahaha.. Sabar eonnie”ucap yoona

“hhhhh.. Ne nee” “Eunji!! Jangan lama-lama mandinyaaaa!!”

“Ne!” ucap eunji Setelah eunji selesai,eunji dan yoona ingin berangkat kesekolah

“Eonnie! Kami berangkat sekolah dulu yaa!” pamit eunji dan yoona

“Ne,hati-hati dijalan”

 

Yoona dan Eunji berangkat kesekolah,mereka menunggu bis.namun,bisnya ga datang-datang padahal sekolah sudah mau masuk

“Yoseob oppa!” pekik eunji

“eunji?”

“Ne,ini eunji!”

“..yg disebelah mu siapa ?” tanya yoseob

“ini unnieku,unnie kenalan ne” senyum eunji

“Annyeong Haseyo,jeoneun Im YoonA imnida” yoona melakukan bow

“Yang Yoseob,panggil aja Yoseob” ucap yoseob

“Ne” yoona dan yoseob berjabat tangan

“senang berkenalan denganmu,nunna”

“ne” senyum yoona

“oppaa,antarkan aku dan unnie kesekolah nee” maanja eunji

“ne,kajja masuk ke mobil” ucap yoseob menggandeng tangan eunji sedangkan yoona mengekor dibelakang mereka

‘pacaran saja belum.. Udah gandengan tangan aja layaknya orang pacaran’batin yoona kesal

 

oOo

 

“Bye unnie” eunji melambaikan tangannya,yoona hanya membalas lambaian tangannya

 

BRUK!! YoonA menabrak seorang pria dan membuat bukunya berantakan dan jatuh

“Aww” ringis yoona

“Mi-mianhae agasshi”

“Yak! Kau kalau jalan tidak punya ma-”

“Mianhae,yoona-ssi” potong donghae yg baru sadar kalau orang yg ditabrak tadi adalah yoona

“n-ne donghae-ssi,gwenchana” ucap yoona gelagapan “aigooo,donghae-ssi mengapa pakaianmu berantakan sekali?”

“Ne? Eh anioo” ujar donghae

“jangan berbohong donghae-ssi” ucap yoona

“Baiklah,aku baru putus dengan Tiffany”

“Ne? Jeongmaal??”

“hhh ne”

“Wae? Kenapa bisa putus?”

“jangan disni yoon-ssi” ucap donghae “..ditempat lain saja”

“Oke,donghae-ssi” ucap yoona. Donghaepun langsung menarik tangan yoona dan menariknya ketempat yg sangat sepi “ini dimana donghae-ssi?”

“jangan seformal itu padaku” “panggil saja aku oppa,akukan lebih tua darimu”

“eung.. Ne,donghae-s maksudku oppa” gugup yoona

“hahaha kau sangat lucu” ucap donghae mengacak rambut yoona pelan

 

BLUSH.. Merah sudah pipi yoona “ehm jadi karena apa oppa mutusin fany unnie?

“Jadi,begini..”

 

#FLASHBACK ON

 

TINGTOOONG~~ “Fany-ah! Buka pintunya ayo kita kencan!” teriak donghae namun tidak dibalas

“Fany-ah!” teriak donghae namun kali ini lebih keras,karena donghae penasaran akhirnya ia membuka pintu apartemen tiffany

 

CKLEK~ donghae mengintip apa yg terjadi,ia mengendap-endap agar tidak ketauan. “eungh ahh” donghae bingung mendengar suara desahan perempuan “mmh opphaa.. Fasterrr ahh” donghae mendengar suara itu semakin keras sehingga ia dekat pintu kamar tiffany. Ia membuka sedikit pintu kamar tiffany agar bisa mengintip Donghae kaget dengan apa yg ia lihat,ia melihat tiffany yg sudah setengah ‘NAKED’ dan sedang bercinta dengan seorang laki-laki

“TIFFANY HWANG!!” bentak donghae,yg dipanggil hanya menengok dan kaget

“Op-oppa”

“APA YG KAU LAKUKAN HAH?!!”

“an-anioo”

“Jawab aku tiffany hwang!”

“Mi-mianhae oppa.. Le-lebih baik ki-kita pu-pu-putus”ucap tiffany terbata-bata

“Mwo?!” donghae semakin marah dengan tiffany “Baiklah! Jangan harap kau bisa kembali padaku!!” teriak donghae langsung membanting pintu kamar tiffany

 

#FLASHBACK OFF

 

“Jadi begitu..” lemas donghae,yoona yg mendengarnya merasa iba

“Sabar ne oppa” senyum yoona

“Ne,yoong”

“yoong?” yoona menautkan kedua alisnya

“hmmm panggilanku untukmu” jawab donghae.yoona hanya tersenyum manis mendengarnya

“Ne,Gumawo ‘ClownFish’ oppa”

“ClownFish??” gantian sekarang donghae yg menautkan alisnya

“Ne! Panggilanku untukmu juga”

“Yak! Aku tidak sejelek ‘ClownFish’ yoong!” kesal donghae

“Eh oppa! Masih mending tauu.. Daripada aku panggil ikan oppa(?)” yoona memeletkan lidahnya

“Yak! Awas kau!” seru donghae mengejar yoona

“tangkap aku kalau bisa weeek :p”

Sekitar 1Jam-an donghae mendengar yoona

 

“Tertangkap kau! Hahaha” ucap donghae melakukan evil-laugh ala kyuhyun (?)

“hosh..hoshh.. N-ne aku menyerah hoshh..” nyerah yoona

“kau harus mendapatkan hukuman yoong” donghae melakukan evil-smirk

“Ap-apa yg m-mau kau la-la-lakukan ?” donghae memojokan yoona didinding,yoona berkeringat dingin.donghae mendekatkan badannya ke yoona

“menurutmu? Apa yg akanku lakukan? Hmm?” donghae membelai wajah yoona “ternyata kau sangat cantik” donghaesemakin memajukan wajahnya sehingga hanya berjarak 2cm dari wajah yoona,bahkan nafas donghae sudah terasa menyapu pipi yoona.yoona menutup matanya

 

PLETAAK!

 

“Yak! Appo..” ringis yoona

“Kau pikir aku akan menciummu? Hahahaha liatlah wajahmu sangat kikuk sekali”

“awas kau Lee Donghae!!” “..kucincang kauuu!!”

“am-ampun yoong” takut donghae “…a-aku juga be-belum pernah be-be-berciuman”

“Mwo?”

“Ne,sungguh aku tidak bhong!”

“Kau tidak pernah berciuman dengan tiffany?”

“Tidak” yoona kaget dengan jawaban donghae

“Ayo kita pulang oppa,kajja” ucap yoona menarik tangan donghae

 

oOo

 

“Sica unnie,Eunji!! Yoona pulaaaaang” teriak yoona

 

‘HENiNG’ itu dia yg yoona dapatkan,tapi ada sepucuk surat

To:Yoona

Yoon,eonnie dan eunji pergi kewedding teman eonnie.. Kalau kau mau ikut,pergilah menyusul! Jagalah dirimu baik-baik^^

From:ur beloved unnie,jessica

 

“hhh sica unnie mainlergi aja,setidaknya menelponku” gumam yoona

 

DRRTT DRRTT~

 

From: 08xxxx

Hei Yoong! Mau pergi bersamaku?

 

To: 08xxxx

Hmm ini siapa ?

 

From: 08xxxx

Sudah kutebak pasti kau akan bertanya itu,aku ‘ClowFish’ oppamu -_-

 

To: 08xxxx

Owh annyeng oppa!^^

 

‘Ini pasti donghae oppa’ batin yoona

 

From: ClownFish

Nado annyeong yoong~!

 

To: ClownFish

Pergi kemana oppa?

 

From: ClownFish

Ke wedding teman oppa

 

To: ClownFish

Oke,aku mau!^^

 

From: ClownFish

Oke,kujemput jam 18.00 ne!

 

FLIP! Yoona menutup telponnya,dengan cepat ia langsung menyambar handuk dan segera mandi

 

oOo

 

Yoona p.o.v

“pakai baju apa ?” gumamku. Aku bingung mau pakai baju apa.. Sungguh,aku tidak boleh berpenampilan jelek dihadapan ‘ClownFish’

“aku pakai baju ini sajalah” aku mengambil baju ‘minim’ berwarna merah,aku mengoleskan ‘lipstick’ berwarna merah biasa dibibirku,aku memakai ‘blush’ dipipiku,aku memakai ‘eyeshadow’ dan ‘eyeliner’ dimataku,aku pasti akan terlihat cantik seperti ini

 

TOK TOK TOK!

 

Itu pasti ClownFish oppa aku harus cepat-cepat!

Yoona p.o.v end

 

“Yoong! Cepatlahhhh!!” teriak donghae

“Ne,oppa! Bersabarlah” balas yoona

 

CKLEK~ donghae terperanga melihat yoona yg menurutnya hari ini ‘BERBEDA’

‘Cantik’ batin donghae

“kajja yoong!” seru donghae menarik tangan yoona

 

oOo

 

‘Wah indahnya’ itulah yg yoona rasakan saat sampai diballroom wedding,wajah yoona sangat terkagum-kagum

“yoong,oppa pergi keumma dan appa nya oppa ne”

“ne,oppa”

“UNNIEEEEE!!!!!!”

“EUNJI-YA!!”

“unnie,koq kau bisa ada disini?”

“aku diantarkan temanku yg kebetulan kesini juga” bohong yoona

“owh ne” eunji mengangguk

“kajja kita ke sica unnie!” eunji menarik tangan yoona untuk pergi ke jessica

“EONNIIEEE!!” teriak yoona dan eunji

“aigoooo kau mengagetkanku aja” kaget jessica “yoon? Dengan siapa kau kesini?”

“aku.. ehmm.. hmmm” yoona bingung

“ia pergi kesini bersama temannya yg juga kesini” potong eunji. Yoona lega eunji yg mengatakannya

“jeongmal??”

“Ne” jawab yoona

“kalau begitu panggil temanmu kesini aku mau berterimakasih” senyum jessica

‘bagaimana kalau unnie tau ternyata temanku itulaki-laki?’ batin yoona khawatir

“N-ne nanti ku-kupanggil ia ke-ke-kesini” gugup yoona

“Oke,yoon kutunggu!” jessica tersenyum “kau makan dulu sana! Pasti perutmu sudah berdemo dari tadi”

“Ne! Perutku sudah merong-rong(?) dari tadi!” yoona langsung lari ketempat makanan,ia mengambil piring,dan ia menghabiskan semua makanan yg ada disana(?) sebenarnya bukan menghabiskan.. Tapi,banyak yg ia ambil!

“hmmmm.. Enaknyaaaaa” puas yoona selesai ia makan”yoona!” yoona menengok dan kaget

“Fany unnie..”

“kukira kau sudah lupa denganku” senyum tiffany “perkenalkan ini pacarku namanya,Siwon”

“Annyeong Haseyo,siwon-ssi jeoneun Im YoonA imnida” sapa yoona

“Nado Annyeong,yoona-ssi” senyum siwon

“Yoong,sedang apa kau disitu??” dingin donghae “Op-oppa” yoona kaget lihat donghae

“kajja kita pergi darisini” donghae menarik yoona

 

“aku tidak suka kau bersama namja itu” cetus donghae

“maksudmu,siwon?”

“Ne!”

“Waeyo oppa?”

“yak,pokoknya aku tidak suka!!” ketus donghae meninggalkan yoona

‘wae? Kenapa kau tidak suka?’ batin yoona

 

oOo

 

“lama tidak bertemu jessica-ssi”

“apa maumu siwon-ssi?” dingin jessica

“kau ingat adikmu?”

“tentu saja aku ingat! Kau yg membuat yoona kehilangan vocalnya!” marah jessica

“ck untung kau ingat” siwon menatap jessica “jika bukan dia yg membuat yuriku mati,aku tidak akan mengambil vocalnya” jessica menatap siwon tajam

“apa maksudmu?”

“Yuri,Kwon Yuri kekasihku yg sebelumnya.. Bahkan cinta pertamaku,dulu kami sangat bahagia sekali bahkan kami sudah bertunangan.. Tapi,adikmu datang dan membuat yuri mati”

“APA YG KAU MAKSUD,CHOI SIWON?!!” bentak jessica

“Yoona.. Yap namanya Im Yoona,adikmu yg membuat yuriku mati.. Apa kau tahu betapa sakitnya hatiku saat mendengar yuri mati hanya karena menyelamatkan adikmu itu??” siwon menghela nafas “sangat sakit kau tau!!”

“Jauhi adikku siwon-ssi!!” ucap jessica

“tchh bahkan kau juga melindunginya” remeh siwon “…..aku membenci adikmu itu! Karenanya yuriku mati!” lanjut siwon

“bukan yoona yg membuat yurimu mati!” seru jessica “pkoknya kalau sampai kau mengapa-apakan adikku.. KAU AKAN MATI CHOI SIWON!” bentak jessica lalu pergi dari hadapan siwon

“Tcchh aku tidak takut jessica-ssi sebegitu pentingnyakah Yoona dimatamu?” gumam siwon

 

oOo

 

“Eonnie,kami berangkat sekolah dulu ne!”

“Ne,hati-hati dijalan saeng!” balas jessica

 

Yoona dan Eunji pergi ke halte bus untuk menunggu bus

“aishhh lama sekali!” gumam yoona

“yoona-ssi!!” yoona menengok

“ooh siwon-ssi” ucap yoona

“sedang apa kau disini siwon-ssi?”

“aku sedang ingin kesekolah naik mobilku,kau?”

“hhhh aku juga sedang ingin berangkat sekolah tapi,busnya tidak datang-datang” lesu yoona

“kalau gitu bareng aku saja!” ucap siwon

“Ne? Jeongmal?”

“ne! Kajja,”

 

“kau haus?” tanya siwon

“hmm tidak”

“ayolah jangan berbohong,aku tau kau haus” ujar siwon memberikan botol minum ke yoona

“ehhmm ne,gomawo siwon-ssi”yoona meminum air yg diberikan siwon

 

BRUK! Yoona menjatuhkan botol minum,ia pingsan.siwon yg melihatnya hanya tersenyum licik

‘mati kau,Im YoonA’

 

“jessica hiks.. unnie hiks y-yoona eonnie hiks menghilang” tangis eunji

“J-jeongmal??”

“N-ne hiks” habislah pertahanan jessica ia hanya bisa mengangis

‘Tuhan jika itu benar.. Maka lindungilah ia Tuhan’ batin jessica

 

oOo

 

“eunggh dimana aku?” lenguh yoona bangun “s-siwon?” yoona mengerjapkan matanya “…dimana aku siwon-ssi?” siwon hanya diam saja

“kau dinerakaku yoona-ssi” yoona membelalakan matanya

“apa yg ingin kau lakukan padaku siwon-ssi?!”

“membunuhmu mungkin?” seringai siwon

“wae?? Waeyoo??” seru yoona

“kau yg membuat yuriku mati”

“ani! Bukan aku siwon-ssi!” bela yoona

“Jangan bohong kau!”

“aku serius siwon-ssi!!” teriak yoona

“lalu siapa yg membuat yuriku mati?” yoona terdiam “aku tidak tau”

 

PLAK! Siwon menampar yoona “Brengsek kau siwon-ssi!!!!” bentak yoona

“sudah saatnya kau mati yoona-ssi” ujar siwon memegang pisau,yoona hanya menutup matanya ia tidak ingin lihat yg terjadi selanjutnya

 

“LEPASKAN YOONA,SIWON-SSI!!” siwon memberhentikan aktifitasnya tadi

“ooh kau juga ingin melihat aksiku membunuh yoona ya,donghae-ssi” senyum siwon licik

“Tcchh jangan kau tampakkan mukamu yg sok baik!” cetus donghae

“b-bagaimana k-kalian bisa t-tau satu sama lain?” bingung yoona

“dialah lelaki yg meniduri tiffany,yoong” ucap donghae

“j-jeongmal?”

“ne,makanya kau sudah kubilang jangan dekati dia! Mengapa kau melanggar perkataanku yoong??” cetus donghae

“mi-mianhae oppa”

 

BUG!!

 

Donghae meninju wajah siwon sangat keras bahkan sampai tubuh nya terlempar jauh

“kajja yoong kita pergi!!” seru donghae langsung membawa yoona keluar donghae dan yoona lari meninggalkan siwon yg terjatuh

“awas kau Im YoonA!!!!” seru siwon

 

“hosh hosh hosshh” capek yoona dan donghae

“trima hossh kassihh hosshhh opphha hossh” ucap yoona

“ne hosh trima hossh kasih hoshh kembali hosshhh” balas donghae.

Yoona dan donghae pulang naik motor yg donghae bawa

 

oOo

 

TING TOONG~

 

“s-siapa hiks?”

“Ini unnie,Eunji-ya” ucap yoona

“y-yoona e-eonnie???” tanya eunji antusias

“Ne”

 

CKLEEK! Eunji langsung memeluk yoona

 

“SICA UNNIE!! TURUNLAH,YOONA EONNIE SUDAH PULANGGGG!!!!” teriak eunji.mendengar teriakan eunji jessicalangsung dengan cepat menuruni tangga

“YOONAAAAA!!” seru jessica memeluk yoona “kau hiks kemana saja hiks”

“aku diculik siwon, unnie hiks”

“lalu hiks s-siapa yg membawamu pulang hiks”

“C-ClownFish oppa hiks”

“c-clownfish?” heran jessica

“ClownFish itu donghae oppa” jwab yoona.jessica langsung mencari sosok donghae,ia tahu donghae yg mana karena donghae temannya heechul

“Gomawo,donghae-ssi” ucap jessica

“ne,jessica-ssi”

“sica unnie,kenal sm donghae oppa ?” bingung yoona

“Ne,dia teman heechul oppa” jawab jessica

“Ooh,ne”

“donghae oppa,yoong mau masuk ne,bye” pamit yoona

“Ne,mimpi yg indah ne yoong” senyum donghae.

Yoona menanggapinya dengan mengangguk

 

oOo

 

“D0R3M1F4S0LL4S1D00000”

“aiisshh bukan begitu yoong!! Kau harus mengatur nafasmu yg benar!!” seru donghae

Yap! Sekarang donghae mengajar yoona untuk menyanyi

“aku gak bisa oppa” sedih yoona

“kamu pasti bisa yoong,percayalahh!!!” ucap donghae menyemangati yoona

“Neee,ClownFish oppa :p” yoona memeletkan lidahnya

“Issshh kau ini yoong!!”

“hehehe” cengir yoona

“ayo cepat kau nyanyikan lagu yg kuajarkannn!!” seru donghae

“hhhhh ne oppa” “ekhem ekhemm” dehem yoona

“Nal bomyeon.. Nan” “aku bisa oppa!!” ceria yoona

“akutau kau pasti bisa” bangga donghae “…siapa dulu yg ngajarin?? Lee Donghae gitu lho B) ” lanjut donghae bangga

“Cihh segitu banggakah oppa :p” remeh yoona

“awas kau Im Yoona!! Kau meledekku terus dari tadi!!” jengkel donghae

“hehehe.. mianhae oppa” ucap yoona

“Gwenchana,yoong” balas donghae “oke,ayo nyanyi lagi!”

“ekhemm ekheemmmmm” dehem yoona lagi XD”SEKARANG ATAU LIMAPULUH TAHUN LAGI.. KUMASIH AKAN TETAP MENCINTAIMU~~” (author: bagaimana perasaan anda tentang donghae mbak yoona shara ? Yoona: saya sangat mencintai donghae achmad reader: author somvlaaakk -..-) #plaaakk!! XD

“yoong,perasaan kmarin oppa ga ngajarin lagu ini” bingung donghae

“hehehe mian oppa” senyum yoona

 

Donghae p.o.v Yoong,mianhae oppa gabilang kekamu bahwa belakang ini sepertinya oppa suka sama yoong.. Oppa,cuman gamau ditinggal lg kaya tiffany waktu itu Sorry,I Love You..

 

 

THE END 😀

The Hallucinations (Chap. 1)

Artposter_The_Hallucination

The Hallucinations

Title: The Hallucinations by Julistyjunghaae

Cast: All members Suju and SNSD especially YoonHae

Genre: Horror, Fantasy and Mystery | Length: Chapter | Rate: PG-16 Baca lebih lanjut

EVIL DEVIL [Chapter 12]

2009.01.08??. ????. ???????scblog.chosun.com/hongil7

EVIL DEVIL

Chapter 12 : Seohyunnie, eoddiseoyo??

Cast : Seo Joo Hyun

 Cho Kyuhyun

  Shim Changmin

  Cho Yoon Ah

Cho Ki Bum

  Kim Heechul

   Kim Taeyeon

  Victoria Song

Length : Series (Chapter), Chapter 12

Genre : Romance, Friendship, Action(?)

Author : Cho Min Ah

Baca lebih lanjut

EVIL DEVIL [Chapter 11]

tumblr_lwe09sqBuO1r3zbxgo1_500_副本

EVIL DEVIL

Chapter 11 : The Kim Siblings

Cast : Seo Joo Hyun

 Cho Kyuhyun

  Shim Changmin

  Cho Yoon Ah

  Kim Heechul

   Kim Taeyeon

  Victoria Song

  Park Jung Soo (Leeteuk)

Length                         : Series (Chapter), Chapter 11

Genre                            : Romance, Friendship, Action(?)

Author                         : Cho Min Ah

Last Episode:

“apa yg kau butuhkan dariku? Tidak ada satupun yg bisa kuberikan padamu.”

“aku butuh senyummu.. hari ini, kubiarkan kau menangis sepuasnya. Besok-besok, aku tidak akan mengizinkanmu menangis lagi. Setetespun airmata tidak boleh keluar dari matamu. Makanya, menangislah..” mendengar ucapan Changmin Seohyun menjadi luluh. Perlahan-lahan dia membalas pelukan Changmin. Dan akhirnya dia menangis sekeras-kerasnya di pelukan Changmin.

~~~ EPISODE  11~~~

“Seohyun! Seohyun!” Changmin memanggil-manggil Seohyun yg tidak keluar dari kamarnya. Padahal ini sudah waktunya mereka sarapan.

“masuklah…” ucap Seohyun. Changmin masuk dan melihat Seohyun sedang duduk di ranjangnya dan masih memakai piyama. Bagian kakinya pun tertutup selimut. Matanya bengkak.

“eh? Kau kenapa? Sakit?” Tanya Changmin. Baca lebih lanjut